REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua hari sebelum terbunuh, Ibrahim Abu Thurayyah menyampaikan sebuah pesan kepada tentara Israel melalui video. Abu Thurayyah tewas ditembak mati oleh penembak jitu Israel pada Jumat lalu.
Dilansir di Aljazirah, Ahad (17/12), sebelum kematiannya, pria yang duduk di kursi roda ini telah menjadi tokoh utama dalam demonstrasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel. Saat melakukan demonstrasi, pria berusia 29 tahun tersebut terlihat memanjat tiang listrik dan mengibarkan bendera Palestina di atasnya.
Abu Thurayyah sering meninggalkan kursi rodanya di rumah dan menghadiri demonstrasi di sekitar Kota Gaza dengan membawa bendera Palestina. Saat ditembak oleh tentara Israel Abu Thurayyah sedang membawa bendera Palestina.
AbuThurayyah sempat menceritakan serangan yang ia terima pada April 2008 lalu yang menyebabkan ia harus duduk di kursi roda. Saat itu, Abu Thurayyah duduk dengan beberapa teman di kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah. Dia terkena serangan udara Israel yang menyebabkan ia kehilangan kaki dan ginjalnya. Bahkan ada orang yang terbunuh dalam serangan tersebut.
Seorang warga Palestina lainnya, Yaser Sukkar juga tewas pada hari yang sama saat melakukan demonstrasi di perbatasan Gaza. Dua orang lainnya dibunuh oleh tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki. Ini artinya jumlah warga Palestina yang tewas sejak keputusan Trump tentang Yerusalem berjumlah delapan orang.
Rekomendasi
-
Kamis , 06 Nov 2025, 22:32 WIB
Koran Maariv: Kemenangan Zohran Mamdani Skenario Mimpi Buruk Israel
-
-
Kamis , 06 Nov 2025, 20:55 WIBFilipina Umumkan Status Darurat Nasional Usai Topan Kalmaegi Tewaskan 114 Orang
-
Kamis , 06 Nov 2025, 20:48 WIBTawaran Amerika Buat Hamas: Senjata dan Terowongan Ditukar Kebebasan dan Keamanan
-
Kamis , 06 Nov 2025, 20:42 WIBHizbullah Serukan Persatuan Nasional Lebanon, Tolak Negosiasi Politik dengan Israel
-
Kamis , 06 Nov 2025, 20:06 WIBWarisan Beracun dan Ancaman Nyata Uji Coba Nuklir Amerika
-