Sabtu 11 Nov 2023 08:35 WIB

Sniper Israel Tembaki RS Al-Quds, Banyak Anak Terluka

Penembak jitu Israel targetkan RS Al Quds

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Satu orang tewas dan 28 lainnya terluka dalam penembakan oleh pasukan Israel di rumah sakit Al-Quds di Gaza
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Satu orang tewas dan 28 lainnya terluka dalam penembakan oleh pasukan Israel di rumah sakit Al-Quds di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Bulan Sabit Merah Palestina pada Jumat (10/11/2023) mengatakan, satu orang tewas dan 28 lainnya terluka dalam penembakan oleh pasukan Israel di rumah sakit Al-Quds di Gaza. Mayoritas korban luka adalah anak-anak dan dua orang berada dalam kondisi kritis akibat tembakan penembak jitu yang menargetkan rumah sakit.

“Bentrokan sengit sekarang dan penembak jitu pendudukan (Israel) menembaki rumah sakit Al-Quds, korban jiwa berada di antara para pengungsi adalah warga Palestina yang berlindung di fasilitas tersebut," kata pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina, dilansir Al Arabiya.

Baca Juga

Saat dihubungi militer Israel mengatakan tidak dapat mendiskusikan lokasi potensial yang berkaitan dengan operasinya karena dapat membahayakan pasukan. Perang Palestina-Israel terbaru dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel. Hamas melancarkan serangan mengejutkan dengan menembakkan ribuan roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan, serangan ini merupakan tanggapan keras atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim Yahudi, dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Israel dibuat kewalahan dengan operasi mendadak Hamas yang menggunakan taktik jenius.

Menanggapi tindakan Hamas, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Serangan udara Israel menghancurkan rumah warga sipil Gaza, gedung perkantoran, dan fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, serta tempat ibadah. Ribuan warga sipil Gaza, termasuk anak-anak meninggal dunia.

Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air, listrik, bahan bakar, dan makanan ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung itu sejak 2007. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza, pengeboman Israel  telah menyebabkan lebih dari 11.078 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka adalah anak-anak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement