Kamis 28 Dec 2017 13:15 WIB

Militer Cina Dianggap Sebabkan Ketidakstabilan Regional

Rep: Marniati/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan aktivitas militer Cina yang sering terjadi menyebabkan ketidakstabilan regional di Taiwan. Tsai, yang berbicara dengan perwira militer senior di Taipei, mengatakan pulau tersebut menginginkan perdamaian namun Taiwan juga bisa menghadapi pertempuran walaupun tanpa persiapan.

"Pada periode ini, seringnya kegiatan militer Cina daratan di Asia Timur telah mempengaruhi keselamatan dan stabilitas di wilayah ini sampai batas tertentu," kata Tsai, dilansir Reuters.

 

Ia mengatakan Taiwan selalu menjadi penyumbang keselamatan dan stabilitas di kawasan tersebut. Itulah mengapa tentara nasional harus mengawasi pergerakan militer Cina dan mengambil tindakan yang tepat bila diperlukan untuk menjamin keamanan negara dan wilayah.

 

Cina menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis sebagai wilayah sucinya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap provinsi yang dianggap tidak patuh di bawah kendali Cina.

 

Cina telah mengambil sikap yang semakin bermusuhan terhadap Taiwan sejak Tsai, dari Partai Progresif Demokratik pro-kemerdekaan, memenangkan pemilihan presiden tahun lalu.

 

Beijing mencurigaiTsai mendorong kemerdekaan formal untuk Taiwan. Tsai mengatakan dia menginginkan perdamaian dengan Cina, namun dia akan tetap mempertahankan keamanan dan identitas Taiwan.

 

Menurutkementerian pertahanan Taiwan,Angkatan udara Cina telah melakukan 16 putaran latihan di dekat Taiwan dalam satu tahun terakhir ini. Ancaman militer Cina ini semakin meningkat pada siang hari.

 

Beijing telah berulang kali mengatakan latihannya, yang juga terjadi di Laut Cina Selatan yang disengketakan dan Laut Jepang, bersifat rutin dan tidak ditujukan pada pihak ketiga manapun. Cina telah memperingatkan Taiwan agar tidak menggunakan senjata untuk menolak penyatuan kembali.

 

Ketegangan meningkat pada bulan ini ketika seorang diplomat senior Cina mengancam bahwa Cina akan menyerang Taiwan jika ada kapal perang AS yang melakukan kunjungan ke sana.

 

Taiwan dilengkapi dengan sebagian besar senjata buatan AS. Taiwan juga meminta Washington untuk menjual peralatan yang lebih canggih. Amerika Serikat terikat oleh Undang-Undang untuk memberi Taiwan sarana mempertahankan diri.

 

Taiwan yang demokratis tidak menunjukkan ketertarikan untuk perintah oleh Cina yang otokratis, dan pemerintah Taiwan telah menuduh Beijing tidak memahami demokrasi ketika mengkritik Taipei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement