Jumat 29 Dec 2017 09:07 WIB

Dubes AS: Reaksi Atas Yerusalem Berlebihan dan Irasional

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Pengunjuk rasa melambaikan bendera Palestina saat terjadi bentrokan di dekat perbatasan dengan Israel di timur Kota Gaza.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pengunjuk rasa melambaikan bendera Palestina saat terjadi bentrokan di dekat perbatasan dengan Israel di timur Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman menyebut reaksi atas sikap Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel bersifat irrasional dan hanya menjadi provokasi yang sia-sia.

"Orang-orang Palestina telah bertindak sangat emosional dan sayangnya berlebihan Washington tidak mengambil posisi dalam masalah status akhir," kata diplomat tersebut kepada Jerusalem Post, Jumat (29/12).

Pengumuman Trump pada awal bulan ini memicu kecaman dunia, khususnya dunia Muslim. Trump dinilai melanggar resolusi PBB yang menginginkan solusi dua negara. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.

Diplomat yang dikenal sebagai tokoh vokal yang mendukung klaim Israel terhadap Kota Suci itu mengatakan, tidak ada 'jalan' bagi AS untuk terlibat dalam proses perdamaian. Menurutnya Israel sudah menjelaskan negaranya tidak berada di bawah sponsor dari negara lain.

"Presiden Amerika ke-45 ini akan tercatat dalam buku-buku sejarah sebagai teman terhebat Israel. Keberanian Trump dalam mengambil keputusan yang bertentangan dengan banyak negara lain harus mendapatkan tepuk tangan," ujar politisi Yahudi Orthodoks tersebut.

Dia juga telah meminta Departemen Luar Negeri untuk berhenti menyebut Tepi Barat sebagai daerah pendudukan. Namun departemen tersebut dikabarkan menolak permintaannya.

Puluhan rakyat Palestina terbunuh dan ratusan lainnya terluka oleh kebrutalan pasukan keamanan Israel saat melakukan aksi unjuk rasa di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza. Keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement