Kamis 04 Jan 2018 13:59 WIB

Perang Yaman, Norwegia Tangguhkan Ekspor Senjata ke UEA

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Foto: Reuters
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pemerintah Norwegia menagguhkan ekspor senjata beserta amunisinya ke Uni Emirate Arab (UEA). Kementrian Luar Negeri Norwegia mengaku khawatir jika peralatan perang yang telah diekspor itu digunakan dalam perang di Yaman.

Dalam sebuah keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri Norwegia telah memutuskan, untuk menangguhkan lisensi yang telah dikeluarkan untuk mengekspor produk yang terkait dengan Kategori A ke UAE. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan.

"Tidak akan ada yang bisa mengekspor senjata atau amunisi ke UEA. Konflik bersenjata di Yaman telah menimbulkan kekhawatiran besar terkait situasi kemanusiaan," kata Kementerian Luar Negeri Norwegia seperti dilporkan Aljazirah, Kamis (4/1).

Otoritas Norwegia memang belum memiliki bukti jelas jika peralatan perang itu digunakan dalam konflik. Meski demikian, potensi tersebut terbilang besar menyusul status UAE yang masuk dalam koalisi Arab Saudi dan keterlibatan militer di kawasan tersebut.

Koalisi telah meluncurkan sejumlah serangan udara melawan pemberontak Houti sejak Maret 2015. Hal itu dilakukan guna memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Sejak saat itu, PBB mengatakan lebih dari 60.000 orang telah terbunuh atau terluka, dan tiga juta lainnya mengungsi.

Sementara pada 2016, ekspor senjata dan amunisi Norwegia ke UEA meningkat menjadi 9,7 juta dolar. Melihat data statistik, angka itu meningkat dari 41 juta dolar dibandign tahun sebelumnya.

Ekspor senjata total negara itu adalah 235 juta dolar. Nominal itu mengantarkan Norwegia ke posisi 17 dalam daftar pedagang senjata terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement