Ahad 07 Jan 2018 20:41 WIB

Israel Kembali Pasok Listrik ke Gaza

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang wanita menggunakan lilin saat beraktivitas di dapur rumahnya di Beit Lahiya, di utara Jalur Gaza akibat krisis listrik. Gambar diambil pada 11 Januari 2017.
Foto: REUTERS/Mohammed Salem
Seorang wanita menggunakan lilin saat beraktivitas di dapur rumahnya di Beit Lahiya, di utara Jalur Gaza akibat krisis listrik. Gambar diambil pada 11 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Otoritas Energi Palestina mengatakan Israel akan kembali memasok listrik ke Jalur Gaza setelah memotong pasokannya selama beberapa bulan. Langkah ini dilakukan setelah pemerintah Palestina yang berbasis di Ramallah pekan lalu memutuskan untuk melanjutkan pembayaran listrik ke Israel untuk Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Energi Palestina mengatakan 50 megawatt listrik akan dipasok ke Gaza oleh pihak berwenang Israel pada Ahad (7/1). Hingga Sabtu (6/1), sistem pasokan listrik di Gaza masih beroperasi selama tiga sampai empat jam sehari.

 

Dengan kembalinya aliran listrik, kapasitas listrik di Gaza meningkat menjadi sekitar 210 megawatt. Jumlah ini mewakili 46 persen kebutuhan aktual Gaza sebesar 450 megawatt, dengan tingkat operasional harian selama tujuh jam.

 

Pada April lalu, pemerintah Palestina berhenti membayar pasokan listrik ke Israel untuk Jalur Gaza, yang saat itu masih dikuasai oleh Hamas. Wilayah yang memiliki populasi dua juta warga Palestina ini terus mengalami krisis listrik.

 

Dilansir di Middle East Monitor, kekurangan energi kronis telah memaksa pihak berwenang setempat untuk mengadopsi sistem rotasi. Aliran listrik akan dipangkas di beberapa tempat untuk bisa digunakan di tempat lain secara bergiliran.

 

Israel saat ini menyediakan Jalur Gaza dengan 120 megawatt listrik. Sementara Mesir menyediakan 32 megawatt. Pembangkit listrik yang berfungsi di Gaza hanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 60 megawatt.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement