REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Arab Saudi (SCTH) telah mendorong para pengusaha untuk berinvestasi di bidang pariwisata medis, yang dinilai bisa meningkatkan sektor pariwisata setempat. SCTH telah membangun sejumlah fasilitas di sekitar tempat aliran sumber air panas, dengan tujuan untuk menarik investor agar membangun spa pada lebih dari lima area di wilayah Kerajaan.
Wakil presiden SCTH untuk bagian program dan produk, Abdullah Al-Murshid mengatakan, bahwa Ain Najm di Al-Ahsa menurut sejarah adalah salah satu tempat wisata paling menonjol di Kerajaan Saudi.
"Dengan air belerangnya yang panas, tempat itu sudah lama menjadi objek wisata," kata Al-Murshid, dilansir dari Arab News, Rabu (10/1).
Dia mengatakan, Ain Najm sudah lama dikenal sebagai tempat berkumpulnya para peziarah sebelum menuju Makkah. Sebagai bagian dari rencana untuk membuka jalan bagi investasi di lokasi wisata, SCTH mendirikan fasilitas umum di sekitar sumber air panas bumi Al-Dobdobah yang ada di wilayah Khasara di Provinsi Timur, sekitar 50 km dari Hafr Al-Battin menuju ke Kuwait.
"Ini adalah sumur artesis yang digali 30 tahun lalu dan airnya yang mengandung belerang mengalir dari kedalaman 2.710 meter. Temperaturnya 65 derajat Celcius dan bisa dibuat lebih dingin dengan menambahkan air normal. Beberapa orang ingin menggunakan air mineral untuk mengobati rematik dan penyakit kulit," tambahnya.
Adapula desa Ghumaiga, yang terletak sekitar 40 km selatan Al-Qunfodha di provinsi Makkah, yang terkenal dengan sumber mata air panasnya. Banyak pasien yang mengidap penyakit kulit datang ke desa tersebut dari wilayah seberang Kerajaan, untuk mendapatkan manfaat dari keutamaan terapeutik air tersebut.
Ada juga sumber air panas yang terkenal di desa Tharban, sekitar 100 km selatan Al-Mikhwah. Air yang mengalir dari mata air ini secara kimiawi serupa dengan yang ada di Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Turki, Selandia Baru dan Afrika Timur.
Seorang spesialis dermatolog, Marwa Ibrahim, mengatakan bahwa pasien biasanya menghubungkan sumber air panas dan lumpur dari Laut Mati dengan pengobatan psoriasis. Mereka percaya hal ini bisa menjadi solusi untuk masalah kulit mereka. Ia mengatakan, bahwa sumber air panas dan lumpur di Laut Mati kaya akan mineral, garam, dan bahan lainnya.
"Bahan ini bisa membuat kulit pasien merasa membaik, namun ini belum terbukti secara ilmiah sebagai obat penghilang rasa sakit," kata Ibrahim.