REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menghancurkan 116 Desa di Provinsi Kirkuk, Irak, selama periode tiga tahun.
Seperti dilansir Anadolu, Rabu (10/1), Gubernur Kirkuk Rakan Saed mengatakan, kelompok teror tersebut menghancurkan desa-desa antara 2014-2017.
Menurut Saed, ribuan penduduk desa masih tinggal di tenda dekat pusat kota Kirkuk. Dia menambahkan, wilayah selatan Kirkuk adalah daerah yang paling banyak didatangi anggota ISIS di seluruh Irak. Banyak desa tidak memiliki listrik, air, limbah dan pendidikan serta layanan kesehatan.
"Penduduk desa tidak bisa kembali ke rumah mereka, sepertinya tidak mungkin warga kembali sebelum infrastruktur yang hancur total direkonstruksi. Untuk rekonstruksi, pasti ada kebutuhan dukungan negara," katanya.
Oktober lalu, pasukan Irak merebut distrik Hawija Kirkuk, kira-kira 45 kilometer sebelah barat kota Kirkuk yang dianggap sebagai salah satu markas terakhir kelompok teroris di Irak utara.
Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS telah mengalami serangkaian kekalahan besar di Irak dan Suriah setelah menguasai kedua negara pada pertengahan 2014.