REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Logo Pariwisata Malaysia menampilkan orangutan yang menyeringai dan seekor kura-kura dengan kacamata hitam. Kedua logo tersebut telah dicap buruk dan memicu seruan untuk menggantinya.
Logo baru, dengan tagline "Travel, Enjoy. Respect", mendapat kecaman di media sosial dari orang-orang yang mengkritik mulai dari ukuran font yang tidak rata hingga ilustrasi yang tampak retro.
Meskipun demikian, menurut Menteri Pariwisata Malaysia, Nazri Aziz logo warna-warni ini akan tetap ada. Ia mengatakan, logo tersebut dirancang oleh tim in-house kementerian. Pihak kementerian dan ia pun telah memercayai rancangan mereka.
"Kritik itu normal. Saya tidak bisa memasang logo serius, ini pariwisata dan ini seharusnya menyenangkan," katanya kepada New Straits Times yang dilansir dari bbc news, Rabu (31/1)
Berbeda dengan beberapa warga Malaysia, sebagian besar menerimanya. Dan sebagian besarnya lagi menolak sampai hampir 8.000 orang telah menandatangani sebuah petisi online yang meminta agar logo itu diganti oleh dewan pariwisata.
"Saya bukan desainer, tapi ada banyak hal yang salah dengan logo ini. Ada font dengan ukuran berbeda, skema warna keseluruhan tidak koheren dan gambarnya sangat-sangat 1980," kata Napee Nasir seorang warga Malaysia di laman Facebooknya.
"Seseorang harus bertanggung jawab atas desain mengerikan ini. Ini adalah aib bagi bangsa kita" kata Hadi Salleh, warga Malaysia dilama Twitter.
Menteri Nazri meluncurkan logo tersebut di sebuah forum perjalanan di Thailand pada Jumat lalu. Ia kemudian mengatakan, hal itu terdiri dari hal-hal yang terkait erat dengan Malaysia.
"Kami mempertahankan Menara Kembar Petronas karena merupakan produk pariwisata yang paling banyak difoto di Malaysia. Hewan-hewan itu simbolis Malaysia. Jika kita tidak memasukkan hewan-hewan itu ke dalam logo kita, negara lain akan mengklaimnya," katanya.
Nazri menjelaskan, orangutan dan belalai itu memakai kacamata hitam untuk menunjukkan bahwa Malaysia adalah negara yang cerah.
Tagline 2020 diambil dari kampanye "Travel. Enjoy. Respect" World Tourism Organization yang diluncurkan pada Agustus 2017, yang meminta wisatawan untuk menghormati "alam dan budaya" negara yang mereka kunjungi.
Kampanye perjalanan Malaysia berharap dapat menarik 36 juta wisatawan ke negara Asia Tenggara pada tahun 2020.