REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang pria Newcastle, New South Wales (NSW) berharap dapat menemukan kembali kaki palsu miliknya yang dirancang khusus untuk berolahraga di air senilai 40 ribu dolar AS atau lebih dari Rp 400 juta saat bermain jet ski.
Sebuah tim penyelam sukarela telah mencari kaki palsu milik warga bernama Toby Bird tersebut yang hilang pada pada Senin (29/1). Toby Bird mengatakan jet ski yang dinaikinya sedang melaju kencang saat kaki palsunya itu copot, tenggelam dalam hitungan detik.
"Ini adalah balap jet ski dan jadi kami mengendarainya dengan begitu cepat. Kami terlempar dan ketika kami menyembul dari air, jet ski saya ada di sekitar 50 meter di arah yang satu dan pasangan saya 50 meter di arah yang lain. Saya hanya berkata 'Oh, kaki palsu saya terlepas'," katanya.
Toby Bird mengucapkan terima kasih kepada sekelompok penyelam sukarela yang telah mencari kaki palsunya sejak tenggelam. Dia mengatakan beratnya sekitar enam sampai delapan kilogram dan akan tenggelam cukup cepat.
Toby Bird mengatakan ia memiliki kaki palsu yang lain tapi tidak cocok untuk olahraga air. "Saya punya kaki palsu bionik untuk digunakan sehari-hari, tapi itu kaki palsu saya yang anti air dan untuk keperluan olahraga, jadi saya tanpa itu saya tidak bisa benar-benar melakukan sesuatu yang menyenangkan," katanya.
"Saya punya anak perempuan yang berusia 19 bulan dan saya membawanya ke pantai beberapa hari dalam seminggu, tapi saya tidak dapat melakukan itu, saya kurang lebih akan terjebak di darat sekarang," ujarnya.
Arus kuat hambat pencarian
Bob Staddon adalah penyelam driver berkecepatan tinggi dan termasuk di antara sekelompok penyelam yang bergabung dalam mencari kaki palsu Toby Bird. Dia mengatakan arus laut di lokasi dimana kaki palsu Toby Bird terjatuh sangat kuat, sehingga kaki palsu itu bisa ada dimana saja.
Sebuah laman penggalangan dana telah disiapkan untuk mengumpulkan dana untuk membuatkan kaki palsu baru untuk Toby. Toby Bird mengatakan jika kaki palsu itu berhasil ditemukan dia akan menyumbangkan uang yang dimilikinya untuk amal.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
