Rabu 07 Feb 2018 11:17 WIB

Anak TK Australia akan Jalani Pelatihan Keamanan Siber

Ada kekhawatiran mereka menjadi sasaran pelaku kekerasan seksual anak.

Hingga sekarang, program ‘ThunkUKnow’ telah menarget anak-anak kelas 3 SD hingga 3 SMA.
Foto: ABC
Hingga sekarang, program ‘ThunkUKnow’ telah menarget anak-anak kelas 3 SD hingga 3 SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anak-anak berusia paling muda empat tahun di Australia kini akan dilatih keamanan dunia maya. Pelatihan dilakukan karena adanya kekhawatiran mereka berisiko menjadi sasaran daring dari pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak.

Pemerintah Australia telah mengumumkan program keamanan dunia maya ‘ThinkUKnow’ akan diperluas hingga menjangkau anak-anak berusia taman kanak-kanak (TK) dan murid kelas 1 dan 2 SD. Program yang ditujukan untuk orang tua, guru dan hingga sekarang, siswa dari kelas 3 sampai kelas 12, ini telah berjalan di sekolah-sekolah Australia selama sembilan tahun terakhir.

Menteri Penegakan Hukum dan Keamanan Dunia Maya Australia Angus Taylor, mengatakan Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menemukan anak-anak usia TK secara tidak sadar telah mengunggah materi seksual secara eksplisit. "Kami kini menyadari anak-anak kecil terlibat secara daring dengan ponsel dan Ipad dan sebagainya dengan cara yang tidak mereka lakukan di masa lalu," kata Taylor.

"Dengan anak-anak yang lebih muda, ini adalah fokus yang berbeda. Kita tak bisa mengharapkan mereka memiliki tingkat kecanggihan yang sama seperti anak usia 15 atau 16 tahun. Tapi kita bisa memastikan orang tua mengawasi dengan ketat,  mereka membantu anak-anak mereka untuk mengidentifikasi perilaku yang mencurigakan, dan orang tua tahu cara memblokir aplikasi yang tidak pantas," katanya.

Program ‘ThinkUKnow’ ini dipimpin oleh AFP, bukan sekolah, bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Microsoft dan Bank Commonwealth. "AFP telah menerima lebih dari 10 ribu laporan materi eksploitasi anak pada tahun lalu, dan tentu saja ini adalah fokus utama bagi mereka. Pada tahun keuangan terakhir, mereka menangkap lebih dari 90 tersangka pelaku kejahatan," kata Taylor.

Pendekatan bertahap belum cukup

Namun beberapa pakar keamanan siber mengatakan, pelatihan tahap demi tahap bukanlah jawabannya, dan Pemerintah harus membuat Pendidikan tentang keamanan dunia maya (siber) wajib di sekolah-sekolah.

Susan McLean, pakar keamanan siber yang menyediakan program pendidikan di sekolah-sekolah seluruh Australia, khawatir ekspansi program ini tidaklah cukup.

"Ada banyak sekolah yang masih belum menjalankan pendidikan keamanan siber, dan sampai hal itu diwajibkan oleh Menteri Pendidikan federal, hal itu tidak akan berubah," sebutnya.

Komisaris eSafety, Julie Inman Grant, yang kantornya mengkoordinasikan informasi tentang keamanan dunia maya secara nasional sepakat pendidikan keamanan siber perlu diajarkan secara lebih konsisten di sekolah-sekolah. "Itu adalah diskusi yang akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Australia dengan negara-negara bagian dan teritori," kata Inman Grant.

"Saya akan sangat mendukung langkah apa pun untuk membuat pendidikan keselamatan dan pendidikan daring jauh lebih komprehensif dan konsisten. Apakah standar wajib adalah jalan yang harus ditempuh, itu tergantung para politisi."

Inman Grant mengatakan orang tua juga memiliki peran penting dalam bermain, dan tak hanya dalam mengawasi anak mereka atau belajar bagaimana mengelola dunia daring. "Apa yang saya pikir sebaiknya kita lakukan sebagai orang tua adalah kita harus memodelkan perilaku yang baik untuk anak-anak," ujarnya.

"Jadi saat kita memotret anak-anak kita, kita harus meminta persetujuan mereka apakah mereka merasa nyaman kita mengunggah foto mereka secara daring," katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/anak-usia-tk-di-australia-akan-mendapat-pelatihan-keamanan-duni/9402552
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement