Jumat 09 Feb 2018 03:53 WIB

Harga Ternak Australia Diperkirakan Turun

Tidak jelas apakah penurunan harga akan sampai di supermarket.

Perkiraan penurunan harga daging belum tentu diikuti dengan harga daging di supermarket.
Foto: ABC
Perkiraan penurunan harga daging belum tentu diikuti dengan harga daging di supermarket.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pengamat industri mengatakan harga sapi Australia yang tinggi diperkirakan akan jatuh pada 2018, meski tidak jelas apakah penurunan harga akan sampai di supermarket.

Pekan lalu, asosiasi Daging dan Ternak di Australia (MLA) dan Rabobank merilis laporan, mengantisipasi produksi daging sapi yang terus meningkat di seluruh dunia dan bisa menekan harga di Australia di tahun ini. Analis Rabobank, Angus Gidley-Baird mengatakan laporan tersebut dikeluarkan saat konsumen Australia mengeluarkan uang banyak untuk daging favorit mereka.

Harga eceran daging sapi di Australia telah meningkat hampir dua kali lipat sejak 2000.

"Daging sapi melonjak besar pada 2015. [Saat ini] harga daging sapi kita lebih dari dua kali lipat harga ayam, 30 persen lebih tinggi dari harga kambing," katanya.

"Dengan harga sapi berkurang seperti yang kita harapkan, mungkin harga akan murah di supermarket, tapi semuanya akan tergantung pada bagaimana ritel melihat permintaan konsumen."

Australia harus bersaing dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Brazil.
Australia harus bersaing dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Brasil. Supplied: Crispian Jones

Ternak Australia terus berlanjut

Manajer intelijen pasar dari MLA, Scott Tolmie mengatakan perkiraan menunjukkan produksi ternak dunia akan mencapai tingkat rekor tahun ini. "Secara khusus Amerika Serikat dan Brasil meramalkan ekspor akan naik pada 2018 yang akan menciptakan pasar internasional yang sangat kompetitif bagi Australia untuk bisa masuk," katanya.

Scott mengatakan meningkatnya persaingan di pasar-pasar utama, seperti Jepang dan Korea, dapat mengindikasikan industrii tenak di Australia sudah meninggalkan masa keemasan tingginya harga sapi.

Steak masih menjadi makanan favorit bagi warga Australia
Steak masih menjadi makanan favorit bagi warga Australia. ABC: Belinda Smith

Meskipun pasokan meningkat di negara lain, Scott mengatakan prakiraan cuaca di negara bagian Queensland perlu diperhatikan untuk menentukan harga tahun ini. "Banyak yang akan naik di musim hujan di kawasan utara dan apakah ini benar-benar memberikan manfaat dalam beberapa bulan ke depan," kata Scott.

Daging sapi tetap menjadi makanan pokok

Meski ada penurunan konsumsi selama tiga tahun terakhir, warga Australia masih memilih makan daging sapi. "Banyak pelanggan mengatakan kepada saya jika mereka tidak keberatan membayar sedikit lebih mahal, asalkan kualitasnya bagus," kata toko penjual daging Rod Nicholson.

Ia mengatakan konsumen membeli bagian-bagian daging dengan harga lebih murah dan produk seperti daging cingcang, tapi "tentu" masih ada pasar untuk daging-daging premium.

Artikel ini dirangkum dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris, bisa dibaca disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/harga-ternak-diperkirakan-turun/9409890
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement