Sabtu 10 Feb 2018 11:20 WIB

PBB Kutuk Pengeboman Masjid di Benghazi

Pengeboman masjid di Benghazi terjadi untuk kali kedua dalam kurang dari satu bulan.

Peta Benghazi, Libya.
Foto: Aljazeera
Peta Benghazi, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL) pada Jumat (9/2) mengutuk pengeboman masjid di Kota Benghazi, Libya Timur. Serangan yang terjadi saat shalat Jumat tersebut menewaskan dua orang dan melukai 143 orang lagi, termasuk anak kecil.

"UNSMIL mengutuk keras pengeboman brutal di Al-Majouri, Benghazi, yang kedua di Benghazi dalam waktu kurang dari satu bulan. Laporan mengenai korban jiwa sangat memprihatinkan," kata UNSMIL di dalam satu pernyataan.

"Serangan langsung atau membabi-buta terhadap warga sipil dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional dan merupakan kejahatan perang," kata misi tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua--yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Misi itu menyerukan "penyelidikan segera dan tak memihak untuk menyeret para pelaku ke pengadilan".

Pemerintah dukungan PBB di Tripoli juga mengutuk pengeboman tersebut. Pemerintah menyarankan "upaya bersama guna memerangi aksi teror dan yang mengancam keselamatan serta keamanan negeri serta menyeret mereka ke pengadilan".

Libya telah dirongrong wabah kerusuhan dan perpecahan politik sejak aksi perlawanan, yang menggulingkan pemerintah Muammar Gaddafi pada 2011.

Kota Benghazi, yang dikuasai oleh kelompok teror sampai 2017, telah menyaksikan peningkatan pengeboman, terutama terhadap masjid. Dua serangan bom mobil di Kabupaten Salmani di Benghazi dua pekan sebelumnya, menewaskan 34 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement