Senin 12 Feb 2018 18:15 WIB

Tonga Bersiap Menghadapi Badai Gita

Badai Gita bisa mencapai kategori lima.

Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Negara Pasifik Tonga bersiap menghadapi angin yang merusak dan potensi banjir bandang dari topan tropis Gita pada Senin (12/2). Ini setelah badai hebat tersebut menghantam Samoa pada akhir pekan.

Badai dengan kekuatan berkategori empat ini bergerak ke arah Selatan melintasi Pasifik dan diperkirakan akan mencapai ibukota Tonga, Nuku'alofa, pada hari ini pukul 19.00 malam waktu setempat. Hal itu mendorong negara kepulauan tersebut untuk mengumumkan keadaan darurat.

"Angin badai yang sangat merusak diperkirakan terjadi malam ini," kata badan layanan meteorologi (Metservice) Tonga dalam sebuah informasi peringatan badai.

Metservice memperkirakan topan Gita mencapai puncaknya pada kategori empat.  Namun badan meteorologi regional lainnya mengatakan bahwa badai tersebut bisa mencapai kategori lima, sebuah peringkat badai yang paling berbahaya.

Badan bantuan memperingatkan potensi kerusakan akibat hujan deras dan angin, yang menurut Metservice bisa mencapai kecepatan hingga 185 km per jam.

Sekolah dan wilayah perkantoran di Tonga, yang berpenduduk lebih dari 100 ribu jiwa, ditutup menjelang badai.

Palang Merah mengatakan warga sedang berlomba untuk mengidentifikasi bangunan kuat yang akan digunakan untuk evakuasi. Petugas uga membersihkan puing-puing seperti kayu atau logam yang longgar karena bisa berubah menjadi benda berbahaya saat terkena angin kencang.

"Itu adalah angin topan yang sangat kuat, orang bersiap-siap. Persiapan ini benar-benar menyelamatkan nyawa," kata Hanna Butler, juru bicara Palang Merah Pasifik yang berbasis di Fiji.

Metservice juga memperingatkan adanya banjir besar di pesisir dan banjir daerah dataran rendah. Topan Gita menghantam Samoa dan Samoa Amerika yang berlokasi sekitar 900 km Timur Laut pada akhir pekan lalu, berdampak pada banjirnya ibukota Samoa, Apia.

Sekitar 300 orang telah dievakuasi namun sekarang mereka telah kembali ke rumah masing-masing, kata Butler. Meski begitu masih banyak warga yang kesulitan mendapat air bersih.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan status darurat untuk Samoa Amerika, yang memberi wewenang kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Badan Manajemen Darurat Federal untuk mengkoordinasikan upaya penanggulangan bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement