REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Kebakaran selama lima hari di pedalaman Australia Selatan dan wilayah Utara Australia (NT) bisa dilihat dari luar angkasa. Sebuah gambar satelit yang diambil pada Senin (12/2) tampaknya menunjukkan api telah membabat lebih dari 125 ribu hektare lahan Tanah Adat Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY).
Reporter cuaca ABC, Kate Doyle, dan Layanan Pemadam Kebakaran Australia Selatan (CFS) mengonfirmasi bagian abu-abu di peta tersebut adalah api. Seorang juru bicara CFS mengatakan bahwa api telah terbentuk menjadi dua jari
Kebakaran diyakini dimulai tak jauh dari komunitas Ernabella. Polisi APY mengatakan masyarakat saat ini belum mendapat ancaman dari kebakaran tersebut.
Para wisatawan didesak menghindari perjalanan melalui bagian-bagian terpencil di Australia Selatan dan wilayah Utara Australia (NT), mengingat kebakaran lintas-perbatasan terus berkobar. Kebakaran tersebut telah menghanguskan lebih dari 125 ribu hektare semak belukar di sepanjang Tanah Adat Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY) dan diyakini telah dimulai tidak jauh dari komunitas Ernabella.
Polisi Tanah Adat APY mengatakan masyarakat saat ini belum terancam akibat kebakaran tersebut. Api yang telah berkobar selama lima hari itu berada di sebelah barat Stuart Highway dan para wisatawan serta pengguna jalan lokal disarankan menghindari Mulga Park/jalanan Victory Downs.
Ini adalah jalur barat dari Stuart Highway di sepanjang perbatasan Australia Selatan/NT dan melewati peternakan Victory Downs serta Mulga Park, dari wilayah Mount Conner hingga ke Lasseter Highway dan Yulara. Sebagai informasi, kobaran api hampir dua kali ukuran Singapura, Bahrain atau Tonga atau empat kali lebih besar dari luas Maladewa.
Seperti halnya petugas pemadam kebakaran setempat, para petugas dari wilayah Roxby Downs, Coober Pedy, Mimili, Amata dan Ernabella telah bergabung dalam upaya pemadaman. Kru Pemadam Country Fire Service (CFS) dari Port Augusta juga telah melakukan perjalanan ke utara untuk memberikan bantuan kepada petugas setempat. Petugas CFS Peter Ikonomopoulos mengatakan brigade relawan yang dipimpin Masyarakat Adat adalah yang pertama tiba di tempat kejadian.
"Karena keganasan dan volume api, lebih banyak petugas dipanggil dari wilayah Coober Pedy, Roxby Downs, Mintabie dan Marla untuk memberikan bantuan," katanya.
Ia mengatakan sejumlah kontraktor dari Tanah Adat APY dan Ceduna di pantai barat negara bagian itu telah memasok mesin untuk membantu melindungi masyarakat. CFS mengatakan petugas pemadam kebakaran sedang berusaha maksimal sebelum prakiraan perubahan angin bisa mengarahka api menuju Ernabella di kemudian hari.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.