REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang pelajar asal Inggris telah menggunakan kamera biasa dan tripod untuk memotret atom tunggal, sebuah foto yang kemudian memenangi penghargaan.
Foto bereksposur panjang itu diambil oleh mahasiswa Universitas Oxford, David Nadlinger, melalui sebuah jendela ruang vakum (hisap) bertekanan ultra-tinggi. Selain menggunakan aksesori lensa yang meningkatkan panjang fokus dari lensa yang sudah ada, sebagian besar teknologi kamera yang digunakan Nadlinger sangat sederhana.
Namun proses ilmiah di balik pemotretan atom itu jauh lebih kompleks. Atom strontium bermuatan positif tunggal, yang hampir tak bergerak oleh medan listrik, itu diterangi oleh laser warna biru-violet yang menyebabkan atom menyerap dan memancarkan cahaya dengan cukup cepat agar kamera biasa bisa menangkapnya dalam foto bereksposur panjang.
Nadlinger mampu memperbesar jarak cukup dekat untuk menangkap atom, yang ditahan di antara dua ujung jarum sekitar 2 milimeter. Citra bernama 'Single Atom in an Ion Trap' yang dihasilkan ini pertama-tama muncul dalam kategori Peralatan dan Fasilitas dari kompetisi fotografi sains nasional yang diadakan Dewan Penelitian Ilmu Teknik dan Fisika.
"Gagasan untuk bisa melihat atom tunggal dengan mata telanjang telah mengejutkan saya secara langsung dan sebagai jembatan yang mendalam antara dunia kuantum yang sangat kecil dan kenyataan makroskopis kita," kata Nadlinger.
Anda mungkin memiliki perlengkapan kamera yang tepat, tapi mungkin tak mudah untuk menangkap atom selfie anda sendiri.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.