Rabu 28 Feb 2018 14:31 WIB

KJRI Filipina Promosikan Indonesia kepada Mahasiswa

Indonesia dan Filipina juga dinilai bersaudara karena berasal dari ras yang sama.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Sembilan mahasiswa MSU dari Marawi City berkunjung ke KJRI Davao City.
Foto: KJRI Davao
Sembilan mahasiswa MSU dari Marawi City berkunjung ke KJRI Davao City.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Jenderal RI di Davao City Berlian Napitupulu mempromosikan Indonesia kepada para mahasiswa Mindanao State Univesity (MSU). Ia menjelaskan profil Indonesia serta membandingkannya dengan Filipina.

"Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.508 pulau, lebih dari 10 ribu jumlahnya dibandingkan dengan jumlah pulau di Filipina," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/2).

Lebih lanjut, ia memaparkan perbedaan Filipina dan Indonesia. Luas daratan Indonesia yakni dua juta kilometer persegi, hampir 6,5 kali lipat luas daratan Filipina. Jika Indonesia diletakkan di peta Amerika Serikat, negara ini terbentang dari Los Angeles ke New York.

Sebanyak sembilan mahasiswa MSU dari Marawi City berkunjung ke KJRI Davao City pada 23 Februari 2018 lalu. Kesembilan mahasiswa MSU ini didampingi oleh Senior Faculty dan Presidential Assitant for International Linkaging Kantor Rektorat MSU Marawi, Prof. Juliet T. Mendoza, Ph.D.

Kunjungan dilakukan di sela-sela menghadiri the 14th Mindanao International Studies Society Convention (MISSCON), di Marco Polo Hotel, Davao City pada 22-23 Februari 2018. Mereka merupakan mahasiswa tingkat akhir King Faisal Center for Islamic, Arabic, and Asian Studies pada Department of International Relations, MSU.

Dalam kesempatan itu, Berlian menjelaskan secara garis besar profil Indonesia di bidang sosial-budaya dan ekonomi serta potensi kekayaan alam. "Kita memiliki banyak kesamaan di berbagai aspek sosial dan budaya," katanya.

Indonesia dan Filipina juga dinilai bersaudara karena berasal dari ras yang sama yaitu Melayu. Meski demikian, penduduknya tidak saling mengenal dengan baik karena kita tidak saling berkomunikasi dan saling berkunjung.

"Seperti pepatah Indonesia menyatakan Tak Kenal Maka Tak Sayang, untuk itu kita harus mempromosikan hubungan, kerja sama, dan saling kunjungan, sebagaimana pepatah Inggris menyatakan Seeing is believing," kata dia.

Berlian mengajak para mahasiswa ini berkunjung ke Indonesia untuk mengetahui keindahan, pemandangan dan budaya, serta keramahan orang Indonesia. Selain itu, ia juga mengajak penduduk Indonesia untuk pergi ke Filipina.

Menurut Berlian, para mahasiswa MSU sangat tertarik mempelajari keanekaragaman suku bangsa, bahasa, seni budaya, dan agama di Indonesia. Mereka juga terkesan ketika mendengar penjelasan potensi ekonomi Indonesia sebagai negara produsen utama beberapa komoditas, seperti minyak kelapa sawit, karet, batu bara, timbal, dan tembaga serta beberapa produk manufaktur, seperti otomotif, sepeda motor, barang-barang peralatan rumah tangga, kapal, dan pesawat terbang.

Pada akhir presentasi, para mahasiswa menyaksikan pemutaran video singkat mengenai pencapaian pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Usai presentasi, Berlian memberikan cinderamata dan bahan-bahan promosi Indonesia untuk disampaikan kepada Rektor MSU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement