Kamis 01 Mar 2018 18:32 WIB

Teknologi Baru untuk Mahasiswa Kebidanan di Australia

Dengan teknologi baru ini mahasiswa bisa menampilkan gambar 3D perempuan hamil.

Mahasiswa kebidanan Tayhlor Thomas memakai perangkat kepala mixed-reality.
Foto: University of Newcastle
Mahasiswa kebidanan Tayhlor Thomas memakai perangkat kepala mixed-reality.

REPUBLIKA.CO.ID, Kebidanan adalah salah satu profesi tertua dalam sejarah, dan kini ilmu itu diajarkan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sebuah tim dari Universitas Newcastle, New South Wales (NSW), Australia, telah mengadopsi teknologi realitas virtual untuk memberi pandangan menyeluruh tentang tahapan internal dari janin dan pengaruhnya terhadap tubuh kepada para bidan masa depan.

Dengan menggunakan perangkat headset ‘mixed-reality’, mahasiswa bisa menampilkan gambar tiga dimensi (3D) perempuan hamil di depan mereka dan dengan mudah memanipulasinya untuk secara anatomi mencerminkan berbagai tahap, kondisi dan komplikasi.

"Mampu melihat sesuatu secara aktual, dalam ukuran sebenarnya di ruang fisik memungkinkan mahasiswa memiliki pemahaman tubuh perempuan yang jauh lebih mendalam," kata Donovan Jones, salah satu penggagas kursus kebidanan di universitas tersebut.

"Ini memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman mereka sendiri, karena secara visual mereka bisa melihatnya terjadi di depan mereka."

Teknologi prototipe sedang diuji coba di universitas untuk pertama kalinya pada semester ini dan dimaksudkan untuk melengkapi metode pengajaran kebidanan tradisional, termasuk alat peraga berukuran sebenarnya dan pengalaman klinis.

Perangkat lunak ini juga bisa dimuat ke ponsel pintar atau tablet agar memungkinkan pembelajaran berlangsung di rumah.

Donovan Jones dari Universitas Newcastle dan manajer inovasi IT-nya, Craig Williams.
Donovan Jones dari Universitas Newcastle dan manajer inovasi IT-nya, Craig Williams.

Supplied: University of Newcastle

Prototipe teknologi sebelumnya dirilis oleh universitas tersebut tahun lalu dan berfokus pada pengajaran prosedur resusitasi anak.

Mahasiswa kebidanan Universitas Newcastle, Erin Bonett, mengatakan bahwa penggunaannya bermanfaat.

"Kami adalah generasi termuda, inilah cara kami belajar, jadi saya pikir ini sangat menarik dan ini pasti akan menjadi tambahan yang bagus untuk apa yang telah kami dapatkan di kelas," katanya.

"Ini benar-benar memungkinkan Anda membenamkan diri dalam pembelajaran, itu pasti menjembatani kesenjangan antara buku teks dan lingkungan klinis.”

"Ketika saya berada dalam situasi darurat yang nyata, saya jauh lebih percaya diri, saya hanya membantu dokter."

Universitas Newcastle mengatakan bahwa teknologinya disesuaikan dengan bidang akademis lainnya dan sangat sesuai dengan pelatihan prosedural atau pembelajaran yang memerlukan visualisasi yang kompleks.

Universitas ini juga tengah berdiskusi dengan lembaga penelitian Australia CSIRO untuk mengkomersilkan perangkat lunak pelatihan kebidanan dan membuatnya tersedia untuk umum.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/teknologi-baru-untuk-mahasiswa-kebidanan-di-universitas-austral/9500512
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement