Jumat 02 Mar 2018 09:20 WIB

Warga Australia Diperiksa Terkait Kapal Pesiar Mewah di Bali

Kapal pesiar mewah tersebut diduga kasus korupsi dana 1MDB.

FBI memberi tahu Kepolisian RI soal keberadaan kapal pesiar super mewah di perairan Bali.
Foto: Yoan Ari/AP
FBI memberi tahu Kepolisian RI soal keberadaan kapal pesiar super mewah di perairan Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bekerja sama dengan Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menyita sebuah kapal pesiar mewah di Bali, yang diduga dibeli dari hasil pencurian dana milik pemerintah Malaysia. Dua dari awak kapal yang diperiksa adalah berasal dari Australia.

Kapal pesiar super mewah Equanimity disebut-sebut sebagai kapal pesiar terbesar ke-54 di dunia. Dengan panjang 90 meter, hotel ini memiliki kolam renang, tempat pendaratan helikopter, bioskop, spa dan sauna, serta kabin untuk 28 awak kapal dan 18 tamu. Menurut situs Yacht Charter Fleet, interiornya dilapisi dengan marmer dan emas.

Ketika FBI memberi tahu Indonesia bahwa kapal pesiar mewah tersebut sedang berada di perairan dekat Bali tidaklah sulit untuk menemukannya. FBI mendunga kapal pesiar super mewah ini dibeli dengan uang hasil pencurian.

Polisi Indonesia melacak kapal pesiar tersebut ke Pulau Lombok akhir pekan lalu, kemudian menangkapnya saat berlayar ke Bali. Kemudian disita di pelabuhan Benoa, selatan Bali, sementara polisi menyelidiki kepemilikan dan krunya.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Agung Setya, mengatakan 34 awak, termasuk dua warga Australia, telah ditahan sementara penyelidikan berlanjut. "Kami tahu hanya ada kru yang berada di atas kapal," katanya.

"Kami memeriksa kapten kapal untuk mengetahui lebih banyak soal apa yang mereka lakukan di Indonesia. Kami masih menyelidiki," katanya menambahkan.

Pada Kamis (1/3), Kepolisian Bali, mewakili pihak berwenang Amerika Serikat, mengajukan sejumlah pertanyaan terhadap kapten yang berasal dari Afrika Selatan serta kru dari berbagai latar belakang kebangsaan multinasional. Polisi juga memeriksa surat-surat imigrasi kru kapal untuk melihat jika ada bukti kejahatan.

Kapal pesiar mewah 'dibeli dengan dana negara yang digelapkan

Kapal pesiar mewah tersebut menarik perhatian FBI lebih karena sumber uang yang digunakan untuk membelinya. Pihak berwenang Amerika Serikat yakin jika kapal pesiar itu dibeli seharga 4,5 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 45 triliun.

Uang tersebut diduga berasal dari dana investasi milik pemerintah Malaysia, dikenal dengan nama 1MDB yang diambil oleh pejabat tinggi, termasuk melibatkan miliyuner Malaysia Low Taek Jho, yang lebih dikenal dengan sebutan Jho Low.

PM Malaysia Najib Razak meluncurkan dana 1MDB dan kini menjadi kepala dewan penasihatnya.
PM Malaysia Najib Razak meluncurkan dana 1MDB dan kini menjadi kepala dewan penasihatnya. (Sumber: Reuters/Olivia Harris)

Dana ini juga sama dengan dana yang disebut dalam skandal korupsi yang mencemari nama Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. PM Razak meluncurkan 1MDB pada tahun 2009 dan mengepalai dewan penasihatnya.

Secara konsisten PM Razak telah membantah melakukan kesalahan, meski sudah ada penyelidikan sumber yang mengucurkan jutaan dolar ke rekening bank pribadinya sejak tahun-tahun sebelumnya. Salah satu rekan dekat Najib, Jho Low dituduh oleh pengadilan AS karena menyalahgunakan miliaran dolar dari 1MDB untuk membeli kapal pesiar, serta aset lainnya termasuk jet pribadi, hotel di Amerika Serikat, dan perhiasan bernilai jutaan dolar.

Departemen Kehakiman AS menuduh adanya pencucian uang senilai 1,7 miliar dolar AS, atau lebih dari Rp 17 miliar, melalui institusi keuangan AS.

Polisi memeriksa bukti kejahatan

Polisi Indonesia menerima surat dari FBI pada tanggal 21 Februari. Dalam surat tersebut FBI meminta bantuan kepolisian Indonesia untuk memenuhi perintah pengadilan Amerika Serikat untuk melacak kapal pesiar tersebut.

Dari informasi FBI disebutkan Sistem Identifikasi Otomatis kapal pesiar super mewah tersebut sudah beberapa kali dimatikan di perairan sekitar Filipina dan Singapura, sehingga sulit untuk dilacak.

Selama 180 hari terakhir, Equanimity diyakini telah berlayar dari Malaysia dan Singapura ke Bali, lalu ke Papua. Tapi ada beberapa titik dimana pergerakannya tidak jelas.

"Kami berkoordinasi dengan AS untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," kata penyidik polisi Brigjen Pol Agung Setya.

"Kami tahu ini adalah hasil pencucian uang yang tidak hanya untuk beli kapal pesiar, tapi kami tahu masih ada [aset lain] lagi."

Miranda Kerr, Leonardo DiCaprio 'diberi hadiah yang dibeli dengan dana 1MDB'

Aset lain yang dibeli dengan dana 1MDB yang dicuri sejak saat itu telah pulih, termasuk perhiasan jutaan dolar yang diduga diberikan Jho Low kepada model Australia, Miranda Kerr saat berlayar dengan kapal pesiar itu lebih dari setahun yang lalu. Miranda kemudian menyerahkan perhiasan itu ke pihak berwenang AS.

Jho Low diduga telah memberikan perhiasan bernilai jutaan dolar pada model asal Australia, Miranda Kerr.
Jho Low diduga telah memberikan perhiasan bernilai jutaan dolar pada model asal Australia, Miranda Kerr. (Sumber: Tracey Nearmy/AAP).

Aktor Leonardo DiCaprio juga menyerahkan kembali Oscar yang pernah dimiliki oleh aktor Marlon Brando.

Polisi Indonesia telah mencari kapal pesiar tersebut dan mengatakan Jho Low tidak berada di kapal. Miliarder Malaysia tersebut sebelumnya telah membantah tuduhan terhadap dirinya, dengan mengatakan tahun lalu Amerika Serikat belum membuktikan bahwa dia bersalah.

Pada Kamis (1/3), seorang juru bicara mengatakan kepada Malaysia New Straits Times "mengecewakan karena bukannya merefleksikan pada tuduhan-tuduhan yang tidak benar dan bermotif benar, Departemen Kehakiman AS malah terus melanjutkan pola untuk menjangkau secara global, berdasarkan klaim pelanggaran yang sepenuhnya tidak didukung klaim.

Keberadaan Jho Low tidak diketahui, meskipun Polri mengatakan pihak berwenang Indonesia tidak mencarinya. Pihak berwenang di Bali belum mengungkapkan berapa lama kapal pesiar akan disita, apa yang akan mereka lakukan dengan kapal tersebut. Tidak diketahui juga kapan awak kapal akan dibebaskan.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/kapal-pesiar-mewah-bali/9502500
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement