Ahad 25 Mar 2018 12:11 WIB

Dewan Keamanan Nasional AS Minta Trump Usir Diplomat Rusia

10 negara Eropa mengumumkan akan mengikuti jejak Inggris mengusir diplomat Rusia.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Keamanan Nasional untuk mengusir diplomat Rusia. Ini sehubungan dengan kasus keracunan yang dialami oleh mantan intelijen Rusia dan putrinya di Inggris baru-baru ini.

Seorang sumber yamg mengetahui diskusi antarnegara Eropa meyakini bahwa AS sedang menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan anggota Dewan Eropa Pada Jumat (23/3), 10 negara Eropa mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti jejak Inggris yang telah mengusir diplomat Rusia.

"Jerman, Prancis, Denmark, Latvia, Lithuania, Estonia, Ceko, Belanda, Bulgaria, Irlandia dan beberapa lainnya kemungkinan akan mengusir (diplomat) Rusia pada hari Senin," kata seorang diplomat senior asing kepada CNN, dilaporkan pada Ahad (25/3).

Pekan lalu Inggris memerintahkan kepada 23 diplomat Rusia untuk kembali ke Moskow. Setelah negara tersebut menyimpulkan bahwa Rusia yang bertanggung jawab atas keracunanannya Sergei Skripal dan putrinya Yuliana.

Rekomendasi dari Dewan Keamanan Nasional untuk Trump itu dibuat pada Jumat. Rekomendasi itu ditetapkan setelah pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih pada Rabu di mana mereka membahas beberapa opsi untuk mengambil tindakan terhadap Rusia.

Pada akhirnya, hasil dari pertemuan itu adalah rekomendasi bahwa Trump harus mengusir lebih banyak diplomat Rusia dari AS. Menurut beberapa sumber dari pejabat Departemen Luar Negeri, opsi tersebut adalah yang paling berat dari yang sedang dipertimbangkan.

Dikatakan pula bahwa para pejabat tersebut berbicara dengan rekan mereka di Eropa mengenai rencana berapa banyak diplomat yang akan diusir. Sebelum pertemuan para Rabu tersebut seorang sumber mengatakan bahwa langkah itu dianggap sebagai langkah paling serius. Terutama mengingat pengusiran diplomat sebelumnya yang dianggap serampanganyang telah menyebabkan Rusia dan AS memiliki kekuatan diplomatik yang secara signifikan lebih kecil di masing-masing negara lain.

Sementara itu pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan pada Selasa mendukung keputusan Inggris yang telah mengusir 23 diplomat Rusia. "Kami berdiri dalam solidaritas dengan sekutu kami di Inggris, dan kami sepenuhnya mendukung keputusan Inggris untuk mengusir diplomat dan mengambil tindakan lain untuk menanggapi. Amerika Serikat sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menanggapi insiden yang memalukan ini, baik untuk menunjukkan solidaritas kami dengan sekutu kami dan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas pelanggaran yang jelas terhadap norma dan perjanjian internasional," katanya.

Rusia dan Inggris telah terlibat dalam pertempuran diplomatik pahit sejak mantan agen ganda Rusia berusia 66 tahun dan putrinya berusia 33 tahun itu diracuni di kota katedral Inggris Salisbury pada 4 Maret. Serangan itu memicu kemarahan Inggris. "Ini adalahupaya kurang ajar untuk membunuh warga sipil tak berdosa di tanah kami,"ujar Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement