Selasa 27 Mar 2018 02:40 WIB

Trump Usir 60 Warga Rusia

Trump juga memerintahkan menutup konsulat Rusia di Seattle.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (26/3) memerintahkan pengusiran 60 warga negara Rusia dan menutup konsulat Rusia di Seattle. Perintah Trump ini sebagai tanggapan atas serangan racun saraf pada awal bulan ini di Inggris.

"Kepada pemerintah Rusia, kami katakan: ketika Anda menyerang rekan-rekan kami, Anda akan menghadapi konsekuensi serius," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan, yang berbicara dalam kondisi anonim.

Moskow membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan telah melakukan balasan atas pengusiran Inggris terhadap 23 warga Rusia dengan memerintahkan pengusiran kepada orang Inggris dengan jumlah yang sama. Kremlin mengatakan jelang pengumuman AS bahwa pihaknya akan menganggapi hal tersebut dengan cara yang sama.

Serangan tersebut merupakan penggunaan racun saraf yang pertama kali di Eropa sejak Perang Dunia II, dan negara-negara anggota Uni Eropa sepakat pada Jumat untuk mengambil langkah-langkah tambahan terhadap Rusia. Jerman, Prancis, Belanda, Denmark, Polandia, Latvia, Lithuania dan Estonia mengumumkan pengusiran warga negara Rusia pada Senin (26/3).

Konsulat Seattle di negara bagian West Coast, Washington, terpilih untuk ditutup karena kedekatannya dengan pangkalan kapal selam AS dan pembuat pesawat Boeing, demikian pejabat AS. Perintah Trump juga termasuk 12 warga negara Rusia yang dijelaskan oleh pejabat AS sebagai perwira intelijen Rusia dari misi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, dan mencerminkan kekhawatiran AS bahwa kegiatan intelijen Rusia semakin agresif.

Para pejabat AS mengatakan, para diplomat Rusia telah menyalahgunakan hak-hak diplomatik mereka di AS dan di seluruh dunia. "Mereka bersembunyi di balik lapisan kekebalan diplomatik, sementara secara aktif terlibat dalam operasi intelijen yang melemahkan negara yang mereka tinggali dalam demokrasi, yang mereka ingin minimalisir," demikian seorang pejabat.

"Dengan tindakan hari ini, kami mengusir sejumlah besar perwira intelijen Rusia yang tidak dapat diterima untuk tinggal di Amerika Serikat," demikian pejabat itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement