Selasa 27 Mar 2018 09:43 WIB

Finlandia Nilai Uni Eropa Perlu Dialog dengan Rusia

Sebanyak 19 negara Eropa mengusir diplomat Rusia.

Red: Nur Aini
Konsulat Rusia di Seattle, AS. Pemerintah Trump mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle pada Senin (26/3).
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Konsulat Rusia di Seattle, AS. Pemerintah Trump mengusir 60 diplomat Rusia dan memerintahkan penutupan konsulat Rusia di Seattle pada Senin (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Presiden Finlandia Sauli Niinisto menegaskan perlunya untuk melanjutkan dialog dengan Rusia. Niinisto berbicara dengan media setelah Pemerintah Finlandia mengumumkan akan mengusir seorang diplomat Rusia.

Presiden Finlandia tersebut mengatakan pertikaian antara Timur dan Barat yang saat ini meluas perlu diselesaikan. Menurutnya, Finlandia telah mempertimbangkan masalah tersebut dari berbagai aspek.

Dengan perbatasan daratnya sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, Finlandia menghadapi situasi sulit untuk memelihara keseimbangan antara komitmen Uni Eropa dan hubungan pragmatis dengan Rusia. Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah Finlandia sekarang berada dalam kondisi yang sangat sulit, presiden tersebut mengatakan hubungan dengan Rusia tidak sedang tegang.

Niinisto mengatakan diplomat yang akan diminta meninggalkan Finlandia belum disebutkan identitasnya hingga Senin siang (26/3). Meskipun Finlandia bergabung dengan kelompok negara anggota Uni Eropa yang memilih untuk mengusir diplomat Rusia, Helsinki memandang anggota Uni Eropa bisa mengambil langkah yang dampaknya lebih luas.

Perdana Menteri Finlandia Juha Sipila menjelaskan keputusan mengusir diplomat Rusia tidak mudah buat Finlandia. Ia mengatakan Finlandia telah bekerja keras bersama dengan Swedia untuk mendorong Uni Eropa mengambil langkah penyelesaian yang berdampak lebih luas. "Tapi ini sekarang tidak mungkin," katanya.

Sipila mengatakan proses yang lebih panjang di Eropa akan lebih baik diambil. Sipila menambahkan Finlandia jarang mengumumkan pengusiran diplomat. Selain Finlandia, 19 negara lain Eropa, termasuk Albania, Norwegia, Swedia, Hongaria dan Ukraina, juga telah mengumumkan mereka akan mengusir diplomat Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin mengatakan Rusia "dengan keras memprotes" pengusiran diplomatnya oleh Amerika Serikat, Kanada, dan negara Uni Eropa sehubungan dengan kasus penyerangan terhadap mantan mata-mata, dan berjanji akan membalas.

"Kami menganggap tindakan ini tidak bersahabat dan tak sejalan dengan sasaran dan keinginan untuk menegakkan kasus dan pencarian pelaku peristiwa (diracuninya mantan mata-mata) pada 4 Maret," kata Kementerian Luar Negeri Rusia di dalam satu pernyataan.

Pemerintah Inggris dinilai telah mengambil "sikap praduga, bias dan munafik". Pernyataan tersebut membantah keterlibatan Rusia dalam peristiwa itu.

Baca juga: Australia akan Usir Dua Diplomat Rusia

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement