REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, sudah ada 25 negara mengambil tindakan untuk mengusir diplomat Rusia, Selasa (27/3). Hal tersebut dilakukan atas dugaan keterlibatan Moskow dalam meracuni mantan mata-mata Rusia dan putrinya di Inggris.
"Saya menyambut dukungan internasional yangkami kumpulkan," kata May, dikutip dari Reuters, Rabu (28/3).
Pernyataan tersebut diungkapkan May ketika berbicara dengan anggota parlemen di parlemen. Dia juga mencatat keputusan NATO untuk mengusir tujuh diplomat dari Rusia dari aliansi.
"Ini bukan hanya masalah posisi dan bekerja dengan Inggris. Saya pikir itu adalah kepentingan keamanan nasional dari negara-negara yang bersangkutan," kata PM Inggris tersebut.
Pengusiran diplomat Rusia ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari 100 orang. Rusia sendiri membantah tuduhan berada dibalik serangan terhadap Sergey Skripal dan putrinya di Salibury, Inggris.
Pekan lalu, Uni Eropa sepakat bahwa Rusia bertanggung jawab terhadap serangan yang menggunakan racun agen syaraf tersebut. Inggris pun mengumumkan telah mengusir 23 diplomat Rusia pada awal Maret. Setelah itu banyak negara mengumumkan melakukan langkah serupa sebagai solidaritas terhadap Inggris.