Kamis 29 Mar 2018 09:46 WIB

Selandia Baru Jadi Bahan Tertawaan Terkait Diplomat Rusia

Selandia Baru termasuk negara yang tidak mengusir diplomat Rusia.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Foto: AP/Mark Baker
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru telah menjadi bahan tertawaan dalam insiden pengusiran diplomat Rusia dari berbagai negara. Karena pihaknya mengatakan bahwa tidak ada intelijen rahasia Rusia di negara tersebut untuk diusir.

Pengusiran diplomat oleh berbagai negara tersebut dilakukan sebagai solidaritas terhadap Inggris, atas serangan agen saraf yang terjadi di wilayahnya baru-baru ini. Lebih dari 20 negara di seluruh dunia telah memerintahkan para diplomat Rusia untuk pulang. Tetapi Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan Selandia Baru tidak memiliki petugas intelijen yang dirahasiakan untuk dibuang.

"Jika kami melakukannya, kami akan mengusir mereka," katanya kepada Radio New Zealand, Rabu (28/3). Orang-orang yang telah diusir (oleh negara lain) telah dideklarasikan sebagai perwira intelijen. Kami sudah melakukan pemeriksaan di Selandia Baru, kami tidak memiliki petugas intelijen di sini.

Ketika ditanya apakah dia percaya tidak ada mata-mata di Selandia Baru, dia menjawab: Saya hanya bisa mengandalkan saran yang diberikan kepada saya. Apakah itu mengejutkan saya, Selandia Baru tidak berada di daftar teratas mereka? Tidak, sebenarnya."

Selandia Baru adalah satu-satunya negara dari aliansi intelijen lima negara yang tidak mengusir diplomat Rusia. Aliansi tersebut, Five Eyes Intelligence, terdiri dari Selandia Baru, Australia, Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Seorang analis keamanan Paul Buchanan mengatakan sikap negara tersebut telah menjadikannya sebagai bahan tertawaan di seluruh dunia.Dia menunjuk berita utama di situs-situs berita di seluruh Eropa yang mengolok-olok tanggapan negara itu.

"Tampaknya ada beberapa kata-kata kasar di sini pada bagian dari Perdana Menteri untuk lolos dari apa yang banyak berpikir adalah tanggung jawab untuk bergabung dengan sekutu kami dalam aksi solidaritas ini. Negara-negara lain telah memerintahkan para diplomat pulang, bukan hanya mata-mata," kata dia.

Namun menurut dia ini sebagian besar tentang penolakan tindakan Rusia di luar negeri. Sehingga itu hanya simbolis. Dan menurutnya tindakan pengusiran ini hanya dapat diingat dalam dua hingga tiga bulan.

Mantan intelijen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku taman di kota Salisbury, Inggirs awal bulan Maret. Pemerintah Inggris mengatakan mereka diserang dengan Novichok, senjata kimia yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1980-an. Dan Inggris

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement