REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Enam politisi Demokrat meminta Direktur FBI Christopher Wray menyelidiki penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner. Kushner diduga membocorkan informasi rahasia kepada Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS).
Dilansir CNN, Jumat (30/3), permintaan ini datang setelah The Intercept melaporkan bahwa MBS menyampaikan kepada orang kepercayaannya bahwa ia dan Kushner mendiskusikan nama para pemimpin Saudi yang tidak setia kepada dirinya. Pertemuan MBS dan Kushner terjadi tahun lalu.
Menurut laporan tersebut Informasi ini terdapat dalam President's Daily Brief (PDB). "Kami meminta FBI membuka penyelidikan segera untuk menentukan apakah laporan-laporan ini akurat dan untuk mengeksplorasi sejauh mana informasi dan sumber mungkin telah dikompilasi," tulis politisi Demokrat Ted Lieu, Gerald Connolly, Donald Beyer, Pramila Jayapal , Peter Welch dan Ruben Gallego dalam surat pernyataanya.
Baca juga, Putra Mahkota Saudi Temui Organisasi Pro-Israel di AS
Mereka mencatat bahwa integritas informasi rahasia berada dalam lingkup FBI. Presiden memiliki otoritas untuk membuka rahasia dan berbagi informasi tersebut. Namun para penasihat Presiden tidak memiliki wewenang ini.
The Intercept menyebutkan MBS menyombongkan diri kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed bahwa Kushner berada dalam genggamannya.
Juru bicara pengacara Kushner,Peter Mirijanian membantah laporan awal. "Beberapa pertanyaan oleh media sangat jelas salah dan konyol. Tuduhan itu telah dibantah sebagai kesalahan berkali-kali," katanya.
Mirijanian juga menyalahkan anggota kongres karena berfokus pada hal yang tidak penting. Beberapa pejabat Gedung Putih menolak mengomentari hal ini.
Pejabat Gedung Putih mengatakan Kushner telah membina hubungan dekat dengan MBS selama berbulan-bulan. Dalam upaya untuk memperkuat ikatan itu, Kushner melakukan perjalanan tanpa pemberitahuan ke Arab Saudi pada Oktober. Di sana ia bertemu langsung dengan putra mahkota.