Selasa 03 Apr 2018 17:51 WIB

Inggris akan Larang Penjualan Barang dari Gading

Perdagangan dunia atas gading dilarang sejak 1990.

Gading Gajah
Foto: AP
Gading Gajah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan melarang penjualan barang mengandung gading tanpa memandang usianya dalam upaya membatasi perdagangan gelap gading, mengatasi perburuan dan membantu melindungi gajah, kata pemerintah, Selasa (3/4).

Undang-undang baru akan menciptakan larangan gading di Eropa dan menjadi salah satu yang paling keras di dunia, katanya, dengan larangan penjualan pada hampir semua barang antik mengandung gading.

Perdagangan dunia atas gading dilarang sejak 1990 dan penjualan gading gajah Afrika mentah dari segala usia tidak diizinkan di Inggris. Namun, saat ini, barang buatan sebelum 1947 dapat diperdagangkan di Inggris atau negara lain Uni Eropa, sebagaimana yang dibuat setelah 1947, yang memiliki sertifikat pemerintah.

Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove mengatakan pembatasan yang lebih keras, yang mengikuti konsultasi publik, akan menunjukkan kepercayaan Inggris bahwa "perdagangan gading yang kejam harus menjadi sesuatu dari masa lalu."

"Gading seharusnya tidak pernah dilihat sebagai komoditas untuk keuntungan finansial atau simbol status, jadi kami akan memperkenalkan salah satu larangan paling keras di dunia pada penjualan gading untuk melindungi gajah untuk generasi mendatang," katanya dalam pernyataan.

Akan ada pengecualian untuk barang-barang antik yang mengandung kurang dari 10 persen gading berdasarkan volume, beberapa instrumen musik lama, dan barang-barang paling langka serta paling penting dari jenis mereka, termasuk miniatur potret yang dilukis dengan kepingan gading.

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan sekitar 55 gajah Afrika dibunuh untuk gading mereka sehari, dengan gading mereka berubah menjadi ukiran dan pernak-pernik. "Larangan ini menjadikan Inggris pemimpin global dalam menangani perdagangan berdarah ini, dan itu adalah sesuatu yang WWF telah perjuangkan," kata kepala eksekutif WWF, Tanya Steele.

"Tetapi, jika ingin menghentikan perburuan hewan agung ini, kita perlu tindakan dunia. Kami berharap Inggris terus menekan negara pasar terbesar bagi gading, sebagian besar berada di Asia, menutup perdagangan mereka juga," katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement