Sabtu 07 Apr 2018 12:13 WIB

Prancis adakan Konferensi untuk Bantu Ekonomi Lebanon

Korupsi yang semakin merajalela semakin memperparah ekonomi Lebanon.

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Aksi demonstrasi di Lebanon.
Foto: AP/Mohamed Zaatari
Aksi demonstrasi di Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis membuka konferensi internasional pada Jumat (6/4) untuk membantu ekonomi Lebanon yang sarat utang. Konferensi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dana dan memastikan uang yang diberikan kepada Lebanon digunakan dengan tepat.

Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri menjelaskan situasi negaranya dalam pertemuan itu. Ia mengatakan stabilitas negaranya dipertaruhkan.

Ini bukan masalah stabilitas Lebanon saja. Ini adalah stabilitas wilayah dan dunia kita, kata Hariri dalam pidato pembukaannya. Ia memperingatkan bahwa jatuhnya Lebanon dapat berdampak di seluruh Timur Tengah dan Eropa.

Kekhawatiran runtuhnya ekonomi di Lebanon semakin meningkat menjelang pemilihan parlemen bulan depan. Ini merupakan pemilihan parlemen pertama dalam sembilan tahun.

Menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan pada konferensi itu bahwa sektor swasta harus memainkan perannya dalam transformasi ini. Konferensi dihadiri oleh 41 negara, sejumlah organisasi internasional dan perwakilan sektor swasta.

Pejabat Prancis menambahkan konferensi ini dimaksudkan untuk mencari rencana investasi seputar infrastruktur, air dan energi, reformasi struktural, dan memobilisasi sektor swasta. Ia berharap konferensi ini juga mengadopsi mekanisme tindak lanjut untuk investasi.

Di konferensi itu, Hariri,menunjukkan dampak dari perang saudara di Suriah, yang dimulai pada Maret 2011. Ia mengatakan pertumbuhan ekonominya mengalami penurunan. Dari 8 persen menjadi hampir satu persen.

Konflik Suriah telah menghambat ekspor ke Yordania, Irak, dan negara-negara Arab Teluk yang kaya minyak. Lebanon adalah rumah bagi 1,2 juta pengungsi. Jumlah ini hampir seperempat dari populasi negara itu.

Korupsi yang semakin merajalela semakin memperparah ekonomi Lebanon. Pekan lalu, parlemen Lebanon menyetujui anggaran dengan defisit fiskal 4,8 miliar dolar AS. Utang nasional pada akhir 2017 mencapai 80 miliar dolar AS atau lebih dari 150 persen dari produk domestik bruto.

Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menutup konferensi pada sore hari, bersama dengan Hariri. Prancis diketahui memiliki hubungan yang erat dengan Lebanon.

Konferensi ini adalah yang kedua dari tiga seri yang ditujukan untuk Lebanon. Konferensi Februari di Roma dikhususkan untuk pertahanan. Konferensi terakhir pada 25 April di Brussels akan membahas bantuan ke Lebanon untuk membantu mengatasi pengungsi Suriah.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement