Rabu 11 Apr 2018 04:53 WIB

Pangeran: Saudi Siap Ambil Bagian dalam Tindakan Atas Suriah

Tindakan keras atas terjadinya serangan senjata kimia akan dilakukan.

Rep: Puti Almas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman
Foto: watoday
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Arab Saudi disebut siap untuk mengambil bagian dalam kemungkinan aksi militer terkait dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Hal ini dinyatakan oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman pada Selasa (10/4).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa tindakan keras atas terjadinya serangan tersebut akan dilakukan. Hal ini disebut sebagai indikasi bahwa negara itu dapat melakukan intervensi militer lebih kuat di Suriah.

"Jika aliansi dan mitra kami membutuhkan, kami siap dan akan hadir mengambil bagian," ujar Pangeran Mohammad dalam konferesi pers saat mengunjungi Paris, Prancis, Selasa.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir juga mengatakan bahwa sejumlah negara tengah melakukan diskusi untuk menanggapi dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Seruan untuk menindak pihak yang bertanggung jawab di balik serangan itu juga terus terdengar.

"Kami ingin agar mereka yang bertanggung jawab untuk segera diadili," ujar Adel al-Jubeir.

Serangan senjata kimia di Suriah yang kali ini kembali terjadi tepatnya di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak, telah membuat sedikitnya 60 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka. Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad tetap diyakini berada di balik insiden ini.

Pemerintah Suriah dan Rusia telah membantah tegas keterlibatan dalam serangkaian serangan senjata kimia tersebut. Kali ini, kedua negara mengusulkan agar inspeksi internasional dilakukan untuk mengusut kasus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement