Senin 23 Apr 2018 07:46 WIB

Penjaga Pantai Libya Temukan 11 Mayat Migran

Para migran tewas saat berusaha menyeberang ke Italia.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi dievakuasi imigran yang diselamatkan. ilustrasi
Foto: Reuters
Aksi dievakuasi imigran yang diselamatkan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Penjaga pantai Libya menemukan 11 mayat migran di pantai barat Libya. Mereka tewas karena berusaha menyeberang ke Italia.

Juru bicara penjaga pantai Angkatan Laut Ayoub Qassem mengatakan, lebih dari 80 migran selamat dari insiden di lepas Kota Sabratha ini. Penjaga pantai telah membawa korban selamat ke kota terdekat Zawiya. Para migran berasal dari berbagai negara sub-Sahara Afrika.

Menurut Qassem, kapal kedua yang membawa 200 migran termasuk 38 wanita dan satu anak, dicegat dari Zliten, sekitar 135 km di timur Tripoli. Selain migran Afrika, kapal itu membawa orang Pakistan, Bangladesh, dan India.

Libya adalah titik keberangkatan paling umum bagi para migran yang berusaha mencapai Eropa lewat laut. Lebih dari 600 ribu orang melintasi Mediterania tengah ke Italia dalam empat tahun terakhir, sebagian besar dari Libya.

 

Baca juga, Libya Minta Eropa Sediakan Kapal untuk Hentikan Migran.

 

Sejak Juli lalu telah terjadi penurunan tajam penyeberangan lewat laut. Ini karena pihak berwenang Libya yang didukung Italia menekan kelompok-kelompok lokal untuk menghentikan penyelundupan. Kelompok lokal juga mendukung penjaga pantai Libya untuk mencegat migran yang berusaha menyebrang.

Eropa juga mendorong untuk mengurangi arus masuk ke Libya dari selatan. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah menerbangkan kembali 25 ribu migran dari Libya ke negara asal mereka sejak awal tahun lalu.

Sebanyak 5.330 migran telah menyeberang dari Libya ke Italia antara 1 dan 20 Januari tahun ini. Menurut kementerian dalam negeri Italia angka ini 85 persen lebih rendah daripada selama periode yang sama pada 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement