REPUBLIKA.CO.ID, Dr Mahathir Mohamad menciptakan sejarah. Semalam, Kamis 10/5), a ia menjabat sebagai perdana menteri Malaysia untuk kedua kalinya pada pada usia 92 tahun. Mahathir juga tercatat dalam sejarah sebagai perdana menteri tertua di dunia.
Seperti dilansir Malaysiakini.com, Mahathir selaku pimpinan Pakatan Harapan ini mengenakan jubah Melayu hitam dan emas. Ia disumpah sebagai perdana menteri ketujuh oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V, di Istana Negara di Kuala Lumpur.
Sumpah pelantikan terjadi di tengah kemenangan Pakatan Harapan dalam pemilihan umum ke-14 kemarin. Dia memenangkan pemilu mengalahkan kelompok Barisan Nasionak yang sebelumnya memegang kekuasaan.
Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri Malaysia pada tahun 1981 pada usia 56 tahun. Saat itu dia adalah perdana menteri keempat negara Malaysia.
Mahathir mengundurkan diri dari jabatan perdana menterinya pada 2003 setelah berkuasa selama 22 tahun. Ajaibnya, lima belas tahun kemudian, ia telah menjadi perdana menteri terpilih tertua di dunia.
Seperti diketahui, Ketua Pakatan Harapan (PH) Tun Dr Mahathir Mohamad dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia ketujuh oleh Yang di-Pertuan Agung XV Sultan Muhammad V di Istana Negara, Kamis (10/5) malam. Pelantikan tersebut mengakhiri situasi politik yang tidak pasti setelah Barisan Nasional kalah setelah berkuasa selama 60 tahun dalam Pilihan Raya Umum (PRU) Ke-14 atau Pemilihan Umum Ke-14, Rabu (9/5).
Empat pimpinan Pakatan Harapan terlebih dahulu tiba di Istana Negara sebelum Yang di-Pertuan Agung Sultan Muhammad V. Empat pimpinan Pakatan Harapan adalah Presiden PKR Dr Wan Azizah Wan Ismail, Sekjen DAP Lim Guan Eng, Presiden Partai Pribumi Melayu Bersatu (PPBM) Muhyiddin Yasin dan Presiden Partai Amanah Muhammad Sabu.
Pada kesempatan tersebut Mahathir Muhammad membaca sumpah jabatan dan sumpah rahasia di hadapan Sultan Muhammad V. Dalam salah satu sumpahnya Mahathir menyatakan bahwa dirinya akan dengan jujur menunaikan kewajiban-kewajiban dalam menjalankan jabatan dengan segala daya upaya, melindungi dan mempertahankan kelembagaan.
Setelah membaca sumpah, Mahathir menuliskan tanda tangan kemudian diakhiri dengan pembacaan doa oleh mufti wilayah persekutuan.
Pengawas Rumah Tangga Istana, Dato Wan Ahmad Dahlan Bin Hj Abdul Azis menyatakan Istana Negara telah menerima hasil resmi dari KPU pada pukul 02.45, Kamis (10/5).
"Istana Negara menerima surat dari komponen anggota Pakatan Harapan pada pukul 01.38 Kamis (10/5) yang mendukung pengangkatan Tun Dr Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri ketujuh," katanya.
Yang di-Pertuan Agung XV Sultan Muhammad V setelah memverifikasi dokumen kemudian bertemu dengan Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail, Tan Sri Muhyiddin Yasin, Lim Guan Eng dan Mohammad Sabu pada pukul 05.00 di Istana Negara.
"Setelah meng-interview-nya dan mendengar pandangannya memutuskan untuk mengundang Tun Dr Mahathir untuk membentuk Pemerintahan Federal sesuai dengan Artikel 43 (2a) Konstitusi Federal. Yang Mulia kemudian melantik Tun Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri pukul 09.30," katanya.