REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina dalam protes di Jalur Gaza. Arab Saudi menegaskan kembali dukungannya untuk orang-orang persaudaraan Palestina dan hak-hak sah mereka.
Bahrain juga mengutuk penargetan warga sipil Palestina pada demonstrasi Senin (14/5) lalu. Ia menegaskan kembali dukungan untuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya.
Hal serupa disampaikan Uni Emirat Arab (UEA). Negara tersebut juga mengecam eskalasi yang terjadi di Jalur Gaza.
Baca juga:
Afrika Selatan Tarik Dubesnya dari Israel
Turki: Negara Muslim Harus Tinjau Ulang Hubungan dengan Israel
Sebuah editorial halaman depan di Gulf News ikut mengkritik agresi Israel ini. Redaksi menulis tajuk utama dengan menyebutkan bahwa Trump merusak secercah harapan untuk perdamaian. Halaman depan National The Abu Dhabi menggambarkan Kedutaan Besar AS sebagai bencana baru.
Di antara negara-negara Teluk Arab, pernyataan Qatar merupakan paling keras. Qatar menyebut tindakan Israel sebagai pembantaian brutal dan pembunuhan sistematis.
Menurut Qatar, pasukan pendudukan Israel telah membunuh warga Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, selama aksi protes yang damai dan sah.
Para pemimpin Qatar telah menghabiskan jutaan dolar untuk membangun kembali Jalur Gaza dan, berkoordinasi dengan Israel, menyediakan bantuan kemanusiaan di sana. Qatar juga telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas selama bertahun-tahun.