Selasa 29 Aug 2023 11:54 WIB

PBB: Warga Palestina yang Terbunuh Tahun Ini Melampaui Tahun Lalu

Total warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel pada 2022 mencapai 155 orang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina membawa seorang pria terluka yang ditembak oleh tembakan Israel saat serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, (4/7/2023).
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Warga Palestina membawa seorang pria terluka yang ditembak oleh tembakan Israel saat serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, (4/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang baru mengungkapkan, sekitar 172 orang terbunuh oleh pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak awal tahun ini. Jumlah tersebut telah melampaui total korban meninggal sepanjang 2022, yakni sejumlah 155 orang.

“Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat dan Israel oleh pasukan Israel sejauh ini pada 2023 (172) telah melampaui jumlah total korban meninggal sepanjang 2022 (155),” kata Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan pada Senin (28/8/2023).

Baca Juga

Menurut OCHA, selama 2022 saja telah menjadi rekor angka kematian tertinggi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak 2005. Menurut kantor PBB, setidaknya 705 warga Palestina terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat tahun ini, melebihi angka pada 2022, yang berjumlah 411 orang.

Human Rights Watch (HR) mengatakan, 2022 adalah tahun paling mematikan bagi anak-anak Palestina dalam 15 tahun terakhir. Kurang lebih 34 anak meninggal akibat tembakan pasukan Israel.

Ketegangan semakin meningkat di wilayah pendudukan Tepi  dalam beberapa bulan terakhir. Serangan berulang-ulang Israel ke kota-kota Palestina bersamaan dengan serangan serta penyerangan yang dilakukan oleh pemukim Israel yang biasanya dijaga oleh tentara Israel.

Selain itu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tom Wennesland menyatakan pekan lalu di hadapan Dewan Keamanan PBB, lebih dari 200 warga Palestina telah tewas di tangan pasukan Israel sepanjang tahun ini saja. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak 2005.

“Anggota Dewan (Keamanan) hari ini jelas bahwa kekerasan harus dihentikan. Saya mendesak para pemimpin untuk bertindak sekarang guna menenangkan situasi. Spiral kekerasan ini tidak mengarah ke mana pun selain pertumpahan darah,” ujar Wennesland menulis di media sosial X.

Selain itu, Wennesland pun menyoroti permukiman ilegal Israel yang menjadi hambatan besar dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Israel telah melakukan penghancuran dan penyitaan tanpa henti atas properti milik warga Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement