Ahad 20 May 2018 01:27 WIB

Kongo Umumkan Temuan Virus Ebola Baru di Wilayah Kota

Penyebaran virus mematikan itu pun menimbulkan kekhawatiran wabah meluas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Israr Itah
Petugas PBB tengah sosialisasikan informasi tentang pencegahan penyebaran virus ebola.
Foto: Reuters
Petugas PBB tengah sosialisasikan informasi tentang pencegahan penyebaran virus ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kongo mengumumkan ditemukannya tiga kasus baru virus Ebola di salah satu kota besar di negara tersebut, Mbandaka. Menteri Kesehatan Kongo menyebut penyebaran virus mematikan itu pun menimbulkan kekhawatiran wabah meluas. Lantaran ditemukan di daerah perkotaan yang ditinggali lebih dari satu juta orang.

Karena itu, pejabat kesehatan setempat juga mencoba melacak lebih dari 500 orang yang telah berhubungan dengan orang-orang yang diduga terinfeksi. Mengingat kooridor lalu lintas yang sibuk di Kota Mbandaka dengan hanya terpaut satu jam penerbangan dari ibu kota.

Sebagaimana dilansir dari The New York Times, Sabtu (19/5), wabah tersebut diumumkan lebih dari sepekan lalu. Awalnya di daerah terpencil Kongo barat laut. Namun kemudian penyebarannya ditemukan di muncul di wilayah kota.

Namun demkian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat memutuskan untuk tidak menyatakan wabah sebagai darurat kesehatan global, namun menyebut risiko penyebaran di Kongo sangat tinggi. WHO juga memperingatkan sembilan negara tetangga Kongo bahwa risiko penyebaran tinggi. Karena itu juga, WHO mengatakan tidak boleh ada perjalanan internasional atau pembatasan perdagangan.

Adapun tes vaksin Ebola hasil eksperimental baru yang terbukti efektif dalam wabah Afrika Barat beberapa tahun yang lalu diharapkan manjur di Kongo. Awal pekan ini, lebih dari 4.000 dosis sudah ada di Kongo dan selebihnya masih dalam perjalanan.

Kongo juga terkena beberapa wabah Ebola pada masa lalu, yang semuanya berbasis di daerah terpencil. Penyebaran virus tersebut juga telah dua kali berhasil mencapai ibu kota Kongo namun cepat berhenti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement