REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketegangan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina membayangi pertemuan forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Port Moresby. Dalam pertemuan tersebut para delegasi forum APEC sepakat untuk mengedepankan perdagangan internasional yang bebas dan adil.
Dilansir Bloomberg, Ahad (27/5), negara-negara Asia selain Cina akan lebih terpuruk jika AS meningkatkan ancaman proteksionisme. Setiap penurunan 10 persen ekspor Cina, maka pertumbuhan ekonomi Asia diperkirakan turun rata-rata 1,1 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi Cina turun 0,3 persen.
Asisten Menteri Perdagangan Australia Mark Coulton mengatakan, anggota APEC bertekad untuk terus membuka peluang perdagangan bebas dan berharap hubungan perdagangan antara Cina dan AS bisa segera membaik. Selain itu, para anggota APEC juga menegaskan untuk berkomitmen melawan proteksionisme perdagangan dan menjembatani kesenjangan digital.
Adapun, Port Moresby menjadi tuan rumah untuk pertemuan 21 anggota APEC, termasuk Wakil Perwakilan Perdagangan AS Jeffery Gerrish dan Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen. Coulton mengatakan, dalam pertemuan tersebut pembicaraan antara AS dan Cina cukup konstruktif.
"Kedua rakasasa ekonomi tersebut sedang mencoba mencari jalan keluar, tapi apa yang terjadi saat ini masih membayangi negara-negara lain," ujar Coulton.