Sabtu 02 Jun 2018 01:00 WIB

Tokoh Sosialis Spanyol Terpilih Sebagai Perdana Menteri

Tokoh sosialis Pedro Sanchez mengumpulkan 180 suara dari anggota parlemen

Bendera Spanyol
Bendera Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tokoh sosialis Pedro Sanchez menjabat Perdana Menteri Spanyol pada Jumat (1/6). Sanchez menjabat Perdana Menteri Spanyol setelah parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Mariano Rajoy akibat skandal korupsi, yang melibatkan partai garis kanan negara tersebut.

Ketua partai Sosialis, Sanchez, menjadi perdana menteri ketujuh sejak Spanyol kembali menerapkan demokrasi pada akhir 1970-an seusai kekuasaan diktator Francisco Franco berakhir. Turunnya Rajoy setelah enam tahun menjabat menempatkan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Uni Eropa itu ke dalam ketidak-pastian politik.

Sanchez mengumpulkan 180 suara dari anggota parlemen untuk mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Rajoy, yang mendapatkan dukungan 169 suara. Satu orang memilih abstain.

Pada Kamis (31/5), Sanchez mengaku akan memimpin pemerintahan sampai dengan akhir jabatan parlemen pada pertengahan 2020. Namun tidak jelas apakah pemerintahannya, yang hanya mempunyai 84 anggota parlemen yang mempunyai total kursi 350, akan bertahan selama itu.

Namun demikian, pemodal menilai bahwa posisi Spanyol beresiko lebih rendah jika dibandingkan dengan Italia. Di Roma, sejumlah partai anti-kemapanan berhasil membentuk koalisi pada Kamis, dan membentuk pemerintahan yang menjanjikan kenaikan belanja negara, mengubah aturan fiskal Uni Eropa, dan membatasi imigrasi.

"Kita telah dibangunkan dengan sejumlah resiko politik besar pada pekan ini. Namun situasi di Spanyol sangat berbeda dari Italia," kata Michael Metcalfe, kepala strategi macro global lembaga State Street Global Markets.

"Partai pemimpin jajak pendapat di Spanyol adalah yang berhaluan tengah, sehingga tidak ada usulan kebijakan fiskal ekstrim seperti di Italia," kata dia.

Sanchez sendiri mengaku berkomitmen untuk menjalankan anggaran negara oleh pemerintahan Rajoy, sementara parlemen yang terpecah membuat dia akan sulit mengubah reformasi struktural dari pendahulunya seperti undang-undang perburuhan baru serta pengurangan belanja kesehatan dan pendidikan.

Partai kiri Podemos, yang akan mendukung pemerintahan Sanchez, diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap perdana menteri yang baru, yang ingin membedakan partai Sosialis dengan partai Podemos yang anti terhadap pengetatan anggaran.

Sementara itu, Rajoy sudah mengakui kekalahan sebelum pemilihan mosi tidak percaya digelar. "Tuan Sanchez akan menjadi kepala pemerintahan dan saya akan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat," kata dia.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement