Senin 04 Jun 2018 12:44 WIB

Erupsi Gunung di Guatemala Tewaskan 25 Warga

Gunung tersebut memuntahkan aliran lava panas sejauh delapan kilometer.

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Erupsi Gunung Fuego di Guatemala, Ahad (3/6).
Foto: REUTERS/Luis Echeverria
Erupsi Gunung Fuego di Guatemala, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Sedikitnya 25 orang, termasuk tiga anak-anak tewas menyusul erupsi gunung berapi Fuego di Guatemala. Otoritas Guatemala mengungkapkan, peristiwa tersebut juga melukai hampir 300 warga lainnya.

Otoritas Guatemala mengatakan, mayoritas korban tewas berasal dari kota El Rodeo, Alotenangi dan San Miguel los Lotes. Pemerintah setempat memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.

Gunung tersebut memuntahkan aliran lava panas sejauh delapan kilometer. Segumpal asab tebal dan abu juga dikeluarkan gunung yang belum mengalami erupsi dalam empat dekade belakangan. Asap dan abu tersebut tak pelak menghujani ibu kota dan daerah lainnya.

"Aliran sungai lava yang meluap ini telah mempengaruhi desa El Rodeo. Ada orang-orang yang terluka, terbakar dan tewas," kata Sekretaris Jenderal Badan Manajemen Bencana Nasional Guatemala (CONRED) Sergio Cabanas.

Cabanas mengatakan, erupsi gunung dimulai sekitar pada Ahad (3/6) sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Lava yang mulai menuruni lereng gunung itu diperkirakan memiliki suhu sekitar 1.300 derajat celcius.

Cabanas mengatakan, otoritas setempat telah berusaha semaksimal mungkin melakukan evakuasi terhadap warga terdampak bencana. Dia mengungkapkan, sekitar 3.100 warga yang tinggal di sekitaran gunung berapi berhasil dievakuasi.

Kendati evakuasi dihentikan sementara hingga pukul 05.00 waktu setempat. proses penyelamatan itu terpaksa ditunda menyusul kondisi berbahaya dan cuaca buruk. Presiden Guatemala Jimmy Morales mengaku akan mengumumkan status darurat negara segera setelah hal tersebut disetujui kongres negara. Dia juga mengimbau warga tetap mematuhi dan mengikuti instruksi dari petugas evakuasi dan pihak berwenang lainnya.

"Kami berpikir mungkin ada kehancuran di setidaknya tiga wilayah," kata Presiden Morales dilansir di BBC.

Erupsi tersebut tak pelak mengganggu arus penerbangan dari dan menuju bandara internasional Guatemala, La Aurora. Militer negara mengaku telah mengirimkan bantuan guna membersihkan landasan pacu pesawat dan menolong warga yang berada di tempat penampungan sementara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement