Sabtu 09 Jun 2018 14:34 WIB

Gunung Fuego Meletus, 200 Orang Dinyatakan Hilang

Pihak berwenang Guatemala akui telat memberitahukan warga untuk menyelamatkan diri.

Rep: Puti Almas/ Red: Didi Purwadi
Plastik menutupi jenazah-jenazah korban letusan gunung berapi Fuego di Escuintla, Guatemala, Jumat (8/6).
Foto: AP/Sonia Perez
Plastik menutupi jenazah-jenazah korban letusan gunung berapi Fuego di Escuintla, Guatemala, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, EL RODEO -- Letusan Gunung Fuego di Guatemala diperkirakan telah mengubur ratusan orang, Jumat (8/6). Aliran abu, batu, dan gas beracun terbaru kali ini mendorong para warga di sana untuk mengungsi.

Sejak letusan besar yang terjadi pada pekan lalu, setidaknya 109 orang dilaporkan tewas. Serangkaian letusan lainnya kemudian menyusul memperaparah kondisi dan diperkirakan hampir 200 orang hilang.

Salah satu keluarga di Guatemala mengatakan telah mengubur lima sanak saudara mereka yang tewas karena letusan. Kini, rumah yang mereka tempati juga telah bermandikan abu coklat hasil erupsi Gunung Fuego.

''Saya kadang berpikir ini masih seperti mimpi, tapi ternyata ini kenyataan,'' ujar Concepcion Garcia, seorang pekerja pertanian yang membantu menguburkan saudaranya di Escuintla.

Letusan dahsyat yang terjadi pekan lalu diakui oleh pihak berwenang Guatemala telat untuk diberitahukan. Mereka terlambat memperingatkan penduduk setempat untuk menyelamatkan diri dari rumah mereka yang berada di sekitar Fuego.

Dari laporan terbaru, kolom abu hasil erupsi naik menjadi setinggi 19.700 kaki atau 6.000 meter. Hal ini menyebabkan upaya pencarian dan penyelamatan harus ditangguhkan terlebih dahulu karena kondisi yang dianggap berbahaya.

''Jika pencarian tidak akan dilanjutkan lagi, kami berharap saudara kami yang hilang tetap ditemukan, meski hanya dalam kondisi tulang belulangnya,'' kata seorang warga, Eufemia Garcia.

El Rode dan San Miguel Los Lotes menjadi dua kota yang terdampak erupsi Gunung Fuego paling besar. Bantuan darurat telah diminta oleh Pemerintah Guatemala kepada banyak negara.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu yang mengirim bantuan darurat atas permintaan Guatemala. Sementara Pemerintah Meksiko telah mengirimkan tenaga medis untuk membantu korban terluka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement