REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mahathir Mohammad kerap mencuri kesempatan untuk mengemudikan mobilnya sendiri, terutama mobil pribadinya yaitu Volkswagen Tiguan berwarna coklat. Hal ini yang dilakukannya setelah melakukan rapat di Langkawi. Sebagian besar penduduk di sana mengetahui, Mahathir kerap berkeliling daerah itu dengan mobilnya.
"Dia suka menyetir tetapi dia tidak dapat melakukan banyak hal lagi karena sekarang dia adalah Perdana Menteri lagi. Dia memiliki aturan dari keamanannya untuk diikuti," kata seorang teman pribadi Tun Dr Mahathir Mohamad seperti dikutip The Star Online, Senin (4/6).
(Baca: Pemilik Facebook Pengancam Mahathir Mengaku Akunnya Diretas)
Meskipun ada peraturan, Mahathir memiliki satu kesempatan untuk berada di belakang kemudi ketika ia kembali ke Langkawi untuk satu hari. Setelah pertemuan di Ombak Villa, resor yang ia tinggali, ia menolak untuk disopiri dan masuk ke kursi pengemudi untuk menyetir sendiri ke vilanya.
“Mengemudi menenangkannya. Tetapi dia tidak bisa melakukan itu lagi, sekarang ini,” ungkap temannya.
(Baca: Penampakan Pria Mirip Soeharto Juga Dibahas Media Malaysia)
Meskipun ia biasa mengunjungi Langkawi setiap bulan, Dr Mahathir kembali pada Jumat lalu untuk pertama kalinya sebagai Perdana Menteri baru, sangat menyenangkan ribuan penduduk setempat. Mereka berkumpul di masjid Al-Hana di Kuah untuk berbuka dengan dia.
Mengenakan baju putih Melayu, ia didampingi istrinya Tun Dr Siti Hasmah Mohd Ali dan putra mereka, Kedah Mentri Besar Datuk Seri Mukhriz Mahathir. Mereka menghabiskan sekitar tiga jam untuk berbuka puasa dan melakukan dua sesi doa di masjid bersama orang-orang.
Sebagai isyarat simbolis untuk menghormati kunjungannya, masjid mempresentasikan Dr. Mahathir dengan sepotong beras ketan kuning. Bahkan tamu non-Muslim berada di kompleks masjid, berharap dapat melihat sekilas pemimpin berusia 93 tahun itu.
Dalam pidatonya, Dr Mahathir, yang juga anggota parlemen Langkawi, berterima kasih kepada rakyat atas dukungan mereka dan mendesak mereka untuk menegakkan perdamaian dan harmoni meskipun ada perbedaan politik.
“Selama pemilihan, kami berkampanye dan orang-orang mungkin telah dibagi secara politik, tetapi sekarang saatnya bagi kita untuk bersama dan bergerak maju. Kami harus bersyukur berada di negara yang damai dan kami akan berusaha keras untuk melaksanakan 10 janji Pakatan Harapan dalam 100 hari,” katanya.
Dr Mahathir mengatakan periode itu, bagaimanapun, mungkin memakan waktu lebih lama karena 'kerusakan' yang dilakukan terhadap negara oleh pemerintahan sebelumnya. Dia kemudian mempresentasikan bantuan Raya kepada lebih dari 700 penerima dengan bantuan Dr Siti Hasmah, Mukhriz, anggota parlemen Ayer Hangat, Juhari Bulat dan anggota parlemen Kain, Mohd Firdaus Ahmad.