Jumat 22 Jun 2018 02:07 WIB

Vatikan Kritik Kebijakan Imigrasi Trump

Pemuka agama di AS megecam kebijakan tersebut.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Friska Yolanda
Paus Franciskus I
Paus Franciskus I

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Franciskus melontarkan kritik terhadap kebijakan imigrasi yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemimpin negara Vatikan itu mengatakan, memisahkan anak-anak dengan keluarga mereka bukanlah jawaban untuk masalah imigrasi.

"Memang tidak mudah tapi populisme bukan merupakan solusi," kata Paus Franciskus.

Menurut Paus ke-266 itu, memisahkan anak-anak dengan orang tua mereka bertentangan dengan nilai-nilai agama. Dia melanjutkan, penerapan kebijakan semacam itu merupakan sebuah hal yang tidak bermoral.

Kebijakan nol toleransi terkait imigran yang diperkenalkan pada Mei lalu. Kebijakan itu memberikan hukuman pidana bagi orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal, termasuk pencari suaka. Akibatnya, anak-anak yang ikut bersama mereka harus dipisahkan dari orang-orang dewasa.

Kebijakan itu telah menimbulkan kecaman di AS. terlebih setelah sebuah video ramai diperbincangkan di jagad maya yang mempertontonkan anak-anak yang ditahan di rumah berlantai beton dengan latar belakang suara anak-anak yang menangis meronta.

Hal tersebut tak pelak membuat para pendeta katolik bersama sejumlah pemuka agama di AS secara secara serentak mengecam kebijakan tersebut. Kecaman yang dilontarkan para pemuka agama itu kemudian mendapatkan dukungan dari Paus Franciskus.

"Saya berada dipihak para pendeta dan jelas saya menghormati keputusan yang mereka ambil," kata Paus.

Menurut Paus, kebijakan tersebut telah menciptakan kondisi psikosis pada masalah imigrasi. Dia mengatakan, masyarakat Eropa tengah menghadapi masalah demografis kependudukan dan membutuhkan lebih banyak imigran.

"Tanpa imigrasi, Eropa akan menjadi benua yang kosong," tambah Paus.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement