Kamis 28 Jun 2018 03:02 WIB

Nikahi Rakyat Biasa, Putri Ayako Lepas Gelar Kebangsawanan

Pernikahan Ayako akan mengurangi lagi jumlah anggota keluarga Kekaisaran.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Putri Ayako
Foto: EPA
Putri Ayako

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Salah satu putri Jepang, Putri Ayako diumumkan akan menikahi seorang rakyat biasa bernama Kei Moriya (32) pada Oktober 2018 mendatang. Demikian pengumuman Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Putri Ayako adalah anak perempuan dari sepupu Kaisar Akihito, Pangeran Takamodo dan Putri Hisako. Dilansir di laman Channel News Asia, setelah menikah dengan calon suaminya, Putri Ayako akan melepaskan gelar kebangsawanannya. Hal ini dilakukan karena peraturan Kekaisaran.

Kei Moriya adalah seorang pekerja di Perusahaan Nippon Yusen. Pihak kerajaan mengatakan keduanya bertemu pada Desember 2017 lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kyodo News, Putri Hisako telah mengenal ayah Moriya selama 40 tahun.

Moriya adalah anggota dewan organisasi nirlaba yang memberikan peluang pendidikan bagi anak-anak di negara berkembang. Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan, pasangan itu akan secara resmi terlibat dalam upacara pengadilan tradisional pada 12 Agustus 2018, dan upacara resmi pada 29 Oktober 2018 di Kuil Meiji Tokyo.

Ini bukan pertama kalinya pernikahan Keluarga Kekaisaran dengan rakyat biasa. Sebelumnya, Kekaisaran Jepang juga mengumumkan pertunangan antara Putri Mako dan Kei Komuro yang merupakan pekerja di sebuah firma hukum.

Setelah pernikahan kedua putri ini, jumlah anggota keluarga Kekaisaran Jepang akan berkurang menjadi 17 orang. Saat ini, keluarga kerajaan hanya memiliki satu orang laki-laki yang belum menikah yakni Pangeran Hisahito yang berusia 11 tahun.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement