Senin 02 Jul 2018 11:25 WIB

AS Upayakan Denuklirisasi Korut Rampung Satu Tahun

Pelucutan nuklir Korut paling tidak membutuhkan waktu 10 tahun.

Rep: rizkyan adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un membuat kesepakatan pelucutan senjata nuklir
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un membuat kesepakatan pelucutan senjata nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki rencana mempercepat pelucutan senajata nuklir Korea Utara (Korut). Penasehat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan, denuklirisasi Korut nantinya akan memakan waktu sekitar satu tahun.

"Jika mereka sudah nemiliki rencana untuk itu dan mereka kooperatif, maka denuklirisasi dapat dicapai dalam waktu satu tahun," kata Bolton.

Menurutnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo segera mendiskusikan rencana itu kepada pemerintah Korut. Pompeo dijadwalkan melakukan perjalanan ke Pyongyang pekan ini, meskipun belum hal tersebut masih belum dikonfirmasi departemen luar negeri.

Bolton mengaku waspada terkait catatan sejarah yang memperlihatkan Korut tetap melanjutkan program nuklir mereka meskipun telah sepakat melakukan denuklirisasi. Hal serupa mungkin terulang menyusul temuan intelijen AS yang mengatakan Korut telah meningkatkan produksi bahan bakar nuklir di sebuah fasilitas rahasia.

Meski demikian, Bolton mengaku enggan mengomentari temuan tersebut. Namun, dia mengatakan, tidak ada kelompok yang optimistis Korut akan benar-benar berkomitmen terkait denuklirisasi.

Pakar nuklir dari universitas Stanford Profesor Siegfried Hecker pesimis jika denukrisasi dapat dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Dia mengatakan, pelucutan senjata nuklir Korut secara menyeluruh membutuhkan paling tidak waktu hingga 10 tahun.

Terlebih, AS juga tidak memiliki intelijen terkait jumlah nuklir yang saat ini dimiliki Korut. Namun Agensi Intelijen Pertahanan AS memeperkirakan, Korut memiliki sekitar 50 senjata nuklir. Agensi mengatakan, sudah pasti pemerintah Korut juga menyembunyikan angka pasti junlah nuklir tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement