Kamis 05 Jul 2018 16:53 WIB

Seluk Beluk Racun Novichok yang Melemahkan Syaraf

Kasus baru keracunan agen saraf Novichok ditemukan di Inggris.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Polisi Inggris mencari petunjuk kasus baru racun Novichok yang menyerang dua warga setempat.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Polisi Inggris mencari petunjuk kasus baru racun Novichok yang menyerang dua warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kasus keracunan agen saraf Novichok kembali terjadi. Kali ini menimpa dua warga Inggris. Keduanya kritis dan sedang dirawat di Rumah Sakit Salisbury Distrik Inggris.

Kedua korban diidentifikasi oleh teman-temannya sebagai Dawn Sturgess (44 tahun) dan Charlie Rowley (45 tahun). Mereka ditemukan pingsan di sebuah bangunan perumahan di Amesbury, 13 kilometer dari Salisbury, tempat Skripal diracuni.

Pada Maret, jenis racun tersebut juga digunakan untuk meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia.

Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang Novichok:

* Pertama kali dikembangkan di bekas Uni Soviet pada 1970-an dan 1980-an, Novichok, atau "pendatang baru," adalah serangkaian agen saraf yang sangat beracun dengan komposisi kimia yang sedikit berbeda dari gas racun VX dan sarin yang lebih dikenal.

* Agen Novichok diyakini lima hingga 10 kali lebih mematikan, meskipun tidak ada penggunaan yang diketahui sebelumnya. Moskow diyakini tidak pernah menyatakan Novichok atau bahan-bahannya kepada Organisasi yang berbasis di Den Haag untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), yang mengawasi sebuah perjanjian yang melarang penggunaannya.

* Menurut pakar senjata kimia AS Amy Smithson, Novichok, gas beracun generasi keempat. Novchok dibuat dengan bahan kimia pertanian sehingga produksi senjata ofensif bisa lebih mudah disembunyikan dalam industri komersial yang sah.

* Publikasi tentang pengembangan dan pengujian Novichok pada 1990-an menyebabkan kecurigaan AS bahwa Union of Soviet Socialist Republics (USSR) saat itu memiliki program senjata rahasia dan tidak menyatakan semua hal yang berkaitan dengan Novichok ketika bergabung dengan OPCW.

* Rusia, bersama dengan Amerika Serikat, pernah menjalankan salah satu program senjata kimia terbesar di dunia. Hal itu menyelesaikan penghancuran persediaan yang dinyatakan kepada OPCW tahun lalu. Amerika Serikat berada pada tahap akhir menghancurkan persediaannya sendiri.

* Menurut laporan 2014 oleh Prakarsa Ancaman Nuklir di AS, Rusia pernah diyakini memiliki ribuan ton varietas Novichok yang dipasang di senjata dan prekursor mereka.

* Seorang ahli farmakologi di University of Reading, Profesor Gary Stephens mengatakan bahan kimia yang terdapat di Novichok menyebabkan perlambatan jantung dan pembatasan saluran udara. Hal itu dapat menimbulkan kematian karena sesak napas akibat kurang zat asam dalam darah. Salah satu alasan utama agen-agen tersebut dikembangkan adalah karena komponen-komponennya tidak ada dalam daftar terlarang.

* Senjata kimia apapun dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia 1997, di mana Moskow ikut menandatangani perjanjian itu.

Baca: Inggris Cari Petunjuk Kasus Baru Racun Agen Saraf

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement