REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Dua belas anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang diselamatkan dari gua banjir di Thailand utara akan meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah. Mereka telah berada di rumah sakit Chiang Rai sejak pekan lalu, ketika mereka keluar dari gua Tham Luang dalam operasi penyelamatan tiga hari yang dramatis.
Kelompok ini akan membuat penampilan publik pertama dalam konferensi pers dan menjawab pertanyaan tentang bencana mereka. Setelah itu, mereka akan kembali ke rumah dan keluarga mereka, kata para pejabat.
Baca juga, Australia Beri Penghargaan Penyelam Penolong Anak Thailand
"Alasan untuk mengadakan konferensi pers malam ini adalah agar media dapat mengajukan pertanyaan kepada mereka dan setelah itu mereka dapat kembali menjalani kehidupan normal mereka tanpa media yang mengganggu mereka," kata juru bicara pemerintah Thailand Sunsern Kaewkumnerd dilansir di BBC, Rabu (18/7).
Gubernur provinsi Chiang Rai, Prachon Pratsukan menambahkan bahwa itu akan menjadi satu-satunya wawancara media resmi mereka. "Tidak akan ada lagi berbicara dengan pers setelah ini," katanya.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan diperiksa sebelum waktunya, dan telah disaring oleh seorang psikiater anak untuk memastikan bahwa mereka tidak membuat anak-anak tertekan. Konferensi pers akan dimulai sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Ada juga rencana bahwa mereka akan ditahbiskan sebagai biksu Budha untuk waktu singkat. Hal tersebut merupakan tradisi untuk laki-laki di Thailand yang telah mengalami kemalangan.
Belasan anak-anak itu pertama kali memasuki gua Tham Luang di distrik utara Chiang Rai pada 23 Juni saat bertamasya dengan pelatih mereka. Mereka telah merencanakan untuk berada di sana hanya selama satu jam. Namun, mereka terperangkap setelah hujan deras tiba-tiba membanjiri kompleks gua, menghalangi satu-satunya jalan keluar.
Baca juga, Museum dan Film untuk Penyelamatan Heroik di Gua Thailand
Orang tua mereka segera memberi tahu petugas bahwa mereka hilang, dan operasi pencarian dan penyelamatan dimulai. Sembilan hari berlalu sebelum anak-anak itu ditemukan oleh dua penyelam penyelamat Inggris.
Namun, kegembiraan dengan cepat berubah menjadi kekhawatiran karena menjadi jelas betapa sulitnya menyelamatkan anak-anak yang tidak bisa berenang dan telah melemah saat mereka di bawah tanah dengan sedikit makanan dan cahaya.
Bahaya perjalanan itu digarisbawahi oleh kematian seorang mantan penyelam Angkatan Laut Thailand, Saman Gunan, yang meninggal saat mengambil tank oksigen ke dalam kompleks gua.