Selasa 10 Jul 2018 12:54 WIB

Dikarantina, Tim Sepak Bola Junior Makan Roti dan Cokelat

Delapan anak yang berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Para perawat di Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukraw menonton konferensi pers penyelamatan tim sepak bola junior Thailand, Selasa (10/7). Delapan anak berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Para perawat di Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukraw menonton konferensi pers penyelamatan tim sepak bola junior Thailand, Selasa (10/7). Delapan anak berhasil diselamatkan dan telah dievakuasi ke rumah sakit tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI – Beberapa anak laki-laki yang selamat pasca terperangkap dalam goa di Chiang Rai, Thailand, sudah diberikan roti dan cokelat oleh tim medis pada Selasa (10/7) pagi waktu setempat. Mereka juga diberikan akses menonton televisi, meski belum mendapat izin untuk menontonnya demi kesehatan mental. 

Seorang dokter pada konferensi pers, Selasa, mengatakan, korban selamat sudah bisa diberi makanan yang relatif tanpa rasa dan tidak pedas seperti bubur. Meski terbilang hambar, mereka tetap memiliki nafsu makan yang tinggi. Kondisi ini membuat para dokter ‘mengalah’ untuk memberikan mereka roti dan cokelat, dua sajian yang diinginkan anak-anak sejak kemarin. 

Namun, mereka belum bisa menerima pad kra pao (hidangan ayam dan basil) serta makanan lain yang mereka ingin makan. Anak-anak ini menyampaikan keinginan tersebut dalam surat yang ditujukan kepada orang tua masing-masing. 

Anak-anak diperkirakan akan dirawat di Rumah Sakit Chiang Rai Prachanukraw setidaknya selama sepekan. Kondisi ini membuat mereka tidak bisa menghadiri undangan dari FIFA untuk menghadiri final Piala Dunia di Rusia. "Mereka bisa menontonnya di televisi," ujar dokter, dilansir di Business Insider, Selasa (10/7).

Baca juga, Permintaan Khusus Empat Anak yang Keluar dari Goa Thailand

Sejauh ini, delapan anak laki-laki berhasil dikeluarkan dari gua setelah terperangkap selama dua pekan. Mereka kini berada dalam kondisi sehat secara keseluruhan. Sekretaris Kementerian Kesehatan Thailand, Jesada Chokedamrongsuk memastikan, empat anak laki-laki pertama yang berhasil diselamatkan sudah bisa makan dengan baik dan kondisi mata mereka normal. 

Untuk grup kedua yang baru tiba pada Senin (9/7) malam di rumah sakit, mereka masih menggunakan kaca mata hitam. "Kita akan periksa nanti apakah mata mereka sudah menyesuaikan dengan cahaya atau belum," ujar Jesada, dilansir di Straits Times

Beberapa orang tua tampak sedang memperhatikan anak-anaknya melalui dinding kaca. Tapi, sampai saat ini, belum ada perizinan bagi mereka untuk bisa kontak fisik. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran infeksi yang kemungkinan diidap anak-anak selama di gua.

Secara keseluruhan, fisik semua anak tampak sehat. Menurut Jesada, mereka dapat bertahan hidup dalam goa dalam waktu lama karena memiliki daya tahan tubuh yang baik. "Mereka pemain sepak bola, kuat dan punya imunitas tinggi," ucapnya. 

Sebanyak 12 anak lelaki dan pelatih mereka, yang timnya dikenal sebagai Wild Boars, terdampar ketika mereka menjelajahi gua setelah permainan latihan pada Sabtu (23/6). Hujan lebat memotong rute perjalanan mereka sehingga menyulitkan tim penyelamat menemukan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement