Ahad 22 Jul 2018 03:49 WIB

30 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas di Jepang

Suhu di wilayah Jepang tengah mencapai 40,7 derajat celcius awal pekan ini

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Hazliansyah
Foto udara banjir Jepang, Senin (9/7).
Foto: Kyodo News via AP
Foto udara banjir Jepang, Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gelombang panas yang melanda Jepang selama dua pekan terakhir dilaporkan telah menewaskan sekitar 30 orang. Sementara ribuan warga lainnya dirawat di rumah sakit.

Dilaporkan laman BBC, Sabtu (21/7), suhu di wilayah Jepang tengah mencapai 40,7 derajat celcius awal pekan ini. Sementara di kota Kyoto, dalam sepekan terakhir, suhu mencapai 38 derajat celcius. Ini merupakan suhu tertinggi yang tercatat sejak abad ke-19.

Badan meteorologi Jepang telah mengimbau warganya agar meminum air yang cukup. Hal tersebut guna mencegah tubuh kekurangan cairan dan kelelahan akibat meningkatnya suhu.

Suhu panas di Jepang juga mengakibatkan proses penyelamatan warga yang terdampak banjir terkendala. Selama dua pekan terakhir hujan deras melanda hampir seluruh wilayah Jepang. Selain banjir, hujan juga menyebabkan terjadinya sekitar 700 kejadian tanah longsor di 31 prefektur (provinsi) di negara itu.

Berdasarkan laporan terakhir, banjir dan tanah longsor telah menyebabkan sedikitnya 220 warga Jepang tewas.

Menurut badan manajemen bencana Jepang, saat ini sekitar 6.700 warga Jepang masih tinggal di penampungan. Guna menghindari bertambahnya korban tewas, otoritas Jepang juga telah memerintahkan sekitar 5,9 juta warga lainnya mengungsi ke tempat aman.

Bencana yang melanda Jepang menyebabkan Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan rencana perjalanannya ke Eropa dan Timur Tengah. Ia memutuskan untuk memfokuskan perhatiannya dalam penanganan bencana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement