Selasa 31 Jul 2018 17:18 WIB

Italia Dukung Dialog Rusia dan AS untuk Stabilitas Dunia

AS tidak akan mencabut sanksi terhadap Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).
Foto: ABC News
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan dialog antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) penting untuk stabilitas global. Hal tersebut dia ungkapkan ketika menggelar konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Senin (30/7).

"Dan sekali lagi, sejauh menyangkut Rusia, kalian tahu bahwa Italia mendukung dialog dengan Rusia. Italia juga menganggap dialog antara AS dan Rusia adalah fundamental, sehingga kita memiliki hasil positif dalam perspektif yang lebih global untuk tujuan stabilitas dan keamanan," kata Conte, dikutip laman kantor berita Rusia TASS.

Trump pada gilirannya menyatakan bahwa sanksi terhadap Rusia tidak akan dicabut. "Sanksi terhadap Rusia akan tetap seperti apa adanya," ujarnya.

Trump telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli lalu. Berbeda dengan sikap terbarunya, ketika bertemu Putin kala itu, Trump tampak melunak. Ia bahkan tak canggung menyatakan bahwa menjalin hubungan dengan Rusia adalah hal yang positif.

Sikapnya saat bertemu Putin kemudian dikritik sejumlah politisi AS, baik dari kalangan Demokrat maupun Republik. Trump dianggap gagal menyampaikan isu-isu yang menjadi konsen Pemerintah AS, terutama terkait dugaan intervensi Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Saat itu, Trump justru cenderung membela Rusia. Ia mengatakan tidak ada alasan bagi Rusia untuk mengintervensi pilpres AS. Ketika kembali ke AS, Trump merevisi pernyataannya. Ia mengatakan, ketika bertemu Putin, sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk tidak mencampuri Pilpres 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement