Sabtu 01 Sep 2018 13:50 WIB

Malaysia Cari Dua WNI Saksi Pembunuhan Kim Jong-nam

Keduanya saat ini tidak dapat dihubungi.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Foto: Foto AP / Shizuo Kambayashi
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, SHAH ALAM -- Kepolisian Malaysia melakukan pencarian terhadap dua perempuan yang diketahui berkewarganegaraan Indonesia. Mereka disebut akan menjadi saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan saudara seayah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

Dilansir di Straits Times, Sabtu (1/9), pihak berwenang Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan kedua perempuan tersebut bernama Raisa Rinda Salma (24 tahun) dan Dessy Meyrisinta (33). Namun, keduanya saat ini tidak dapat dihubungi.

Dari keterangan yang ada, mereka sempat memberikan alamat tempat menetap di Malaysia, yaitu di Flamingo Hotel, Ampang. Siapa pun yang memiliki informasi terkait keberadaan kedua perempuan tersebut diminta melaporkan segera kepada kantor polisi terdekat.

Selain itu, kepolisian Malaysia memberikan nomor yang bisa dihubungi, yaitu Kepolisian Distrik Sepang 017-6556575. Kematian Kim Jong-nam terjadi  pada 13 Februari lalu. Saat itu, ia yang tengah berada di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) diduga mendapat serangan dengan menggunakan racun saraf VX.

Pria berusia 47 tahun itu tewas sesaat setelah dua perempuan menghampiri dirinya yang tengah menunggu penerbangan ke Macau, Cina. Dari rekaman CCTV bandara, keduanya terlihat mengusap sesuatu ke arah wajah korban yang kemudian diketahui mengandung zat berbahaya atau racun yang diklasifikasi sebagai salah satu senjata pemusnah massal oleh PBB itu.

Kepolisian Malaysia menyatakan, Aisyah dan Doan telah mengusapkan zat kimia tersebut ke wajah Kim Jong-nam. Aisyah sebelumnya mengatakan ia hanya mengetahui tindakannya adalah bagian dari sebuah acara lelucon di televisi.

Bulan lalu, hakim Malaysia memerintahkan Aisyah dan Doan untuk masuk dalam tahanan. Pembunuhan Kim Jong-nam diyakini merupakan konspirasi terencana antara mereka dan empat warga Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement