Jumat 07 Sep 2018 08:32 WIB

RI Bantu Fiji Susun Kurikulum Pemilu

Bantuan dari Indonesia sangat tepat dan dinanti-nanti.

Rep: Wachidah Handasah/ Red: Irwan Kelana
Perwakilan IDEA Adhy Aman, Prof Richard Coll dari USP, Acting  PM Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyum, Dubes RI untuk Fiji Benyamin Scott Carnadi, dan Mohammed Saneem dari FEO (dari kiri ke kanan) saat penandatanganan perjanjian kemitraan di Kampus USP, Suva, Fiji, Rabu (5/9).
Foto: Dok KBRI Suva, Fiji
Perwakilan IDEA Adhy Aman, Prof Richard Coll dari USP, Acting PM Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyum, Dubes RI untuk Fiji Benyamin Scott Carnadi, dan Mohammed Saneem dari FEO (dari kiri ke kanan) saat penandatanganan perjanjian kemitraan di Kampus USP, Suva, Fiji, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUVA -- Perjanjian kemitraan untuk pengembangan materi perkuliahan mengenai manajemen pemilihan umum (pemilu) antara Kantor Pemilu Fiji (Fijian Election Office/FEO), Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA), University of the South Pacific (USP), dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suva, Fiji telah ditandatangani di Kampus USP, Suva, Fiji, Rabu (5/9).

Perjanjian kerja sama ini merupakan salah satu upaya Pemerintah RI untuk berkontribusi dalam pembangunan kapasitas dan kerja sama teknik dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.

“Indonesia merasa sangat terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Fiji untuk ambil bagian dalam program ini. Saya optimistis program ini akan berkesinambungan sejalan dengan kebutuhan akademik mengenai manajemen pemilihan umum,” kata Duta Besar RI untuk Fiji, Kiribati, Nauru, dan Tuvalu, RM Benyamin Scott Carnadi melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/9).

Sementara, acting Perdana Menteri yang juga menjabat sebagai Jaksa Agung dan Menteri Ekonomi Fiji, Aiyaz Sayed-Khaiyum sangat menghargai kontribusi Indonesia dalam pembangunan kapasitas di bidang Pemilihan Umum.

 “Menjelang pemilu Fiji yang telah dekat waktu penyelenggaraannya, bantuan dari Indonesia ini sangatlah tepat dan dinanti-nanti, bukan hanya oleh Fiji tapi juga negara-negara lainnya di Pasifik Selatan,” katanya. Hal serupa disampaikan oleh Supervisor Pemilu Fiji, Mohammed Saneem.

Dalam program ini, Pemerintah RI bekerja sama dengan ketiga institusi tersebut mengundang Prof Ramlan Surbakti selaku tenaga ahli untuk menyusun kurikulum dan kerangka kerja sama Jurusan “Sertifikasi dalam Manajemen Pemilu”, yang diharapkan dapat dimulai segera. Ramlan Surbakti adalah akademisi yang menjabat sebagai wakil ketua tim seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu RI periode 2017-2022.

Fiji merupakan salah satu negara demokrasi yang cukup maju dan secara politik cukup stabil di kawasan Pasifik Selatan. Negara ini juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif selama 10 tahun terakhir. Berdasarkan konstitusi, Fiji akan menyelenggarakan pemilu pada tahun 2018.

 FEO adalah instansi pemerintah yang bertugas menyelenggarakan pemilu di Fiji. Sedangkan IDEA merupakan organisasi antar pemerintah yang menyediakan keahlian, dukungan, dan pelatihan berdasarkan riset terbaru bagi pemerintah, partai politik, LSM, dan masyarakat di negara anggotanya.

Adapun USP merupakan universitas terbesar di kawasan Pasifik Selatan yang berkedudukan di Suva, Fiji dan dikelola secara bersama-sama oleh negara-negara di kawasan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement