Jumat 14 Sep 2018 16:22 WIB

Kebun Binatang Kolombia Rayakan Kelahiran Monyet Laba-Laba

Monyet laba-laba termasuk di antara 25 primata paling terancam punah di dunia.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
Monyet laba-laba.
Foto: Wikipedia
Monyet laba-laba.

REPUBLIKA.CO.ID, Medellin -- Sebuah kebun binatang di Kolombia merayakan kelahiran bayi monyet laba-laba (spider monkey). Monyet laba-laba merupakan salah satu spesies primata langka yang terancam punah.

Monyet itu lahir pada Ahad (9/9) lalu di Kebun Binatang San Fe, Medellin, Kolombia. Koordinator flora dan fauna San Fe, Carolina Diaz, mengatakan para staf di kebun binatang tak mengetahui banyak mengenai bayi monyet yang baru lahir tersebut. "Kami masih tidak tahu apakah itu betina atau jantan, karena kami mencoba meninggalkan bayi dengan ibunya dengan cara yang paling alami. Sekarang, bayinya benar-benar bergantung pada ibunya," kata Diaz dilansir Gulf News, Jumat (14/9).

Monyet berambut hitam itu memiliki berat sekitar satu kilogram dan tinggi sekitar 20 sentimeter. Bayi monyet ini merupakan kelahiran ketiga di kebun binatang itu sejak 2012 lalu.

Saat ini, Kebun Binatang San Fe sekarang memiliki 20 monyet laba-laba, meskipun Diaz mengharapkan jumlah itu meningkat karena satu jantan dan beberapa betina di antara mereka subur. "Tahun depan kita mungkin akan ada lebih banyak kelahiran," kata dia.

Saat ini, monyet laba-laba yang habitat alaminya adalah hutan hujan tropis, termasuk di antara 25 primata paling terancam di dunia. The International Union for Convervation of Nature menyebutkan, spesies ini berada dalam ancaman kepunahan.

Menurut Diaz, salah satu penyebab utama kelangkaan monyet laba-laba adalah rusaknya habitat alami mereka. Hutan hujan tropis, kata dia, banyak dialihfungsikan untuk lahan ternak dan pertanian. Selain itu, perburuan dan perdagangan ilegal, juga menyumbang andil membuat primata itu semakin terancam.

Oleh  karena itu, momen kelahiran bayi monyet laba-laba, kata dia, selalu dirayakan perayaan penting bagi Kebun Binatang San Fe selama beberapa hari terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement