Sabtu 15 Sep 2018 15:43 WIB

Saudi Hancurkan Rudal yang Incar Kilang Aramco

Tidak ada korban jiwa atau kerusakan saat rudal itu dicegat.

Salah satu pengeboran minyak milik Saudi Aramco.
Foto: NET
Salah satu pengeboran minyak milik Saudi Aramco.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Gerakan bersenjata Houthi di Yaman menyatakan meluncurkan peluru kendali balistik ke kilang minyak Aramco di Arab Saudi pada Jumat. Namun, pasukan pertahanan udara Saudi mengatakan mencegat dan menghancurkan proyektil peluru kendali itu.

Stasiun TV al-Masirah milik Houthi mengatakan pasukan Houthi menyasar satu kilang di Jizan, di bagian barat daya Arab Saudi. Kantor berita Saudi SPA, yang mengutip juru bicara sekutu pimpinan Saudi, yang berperang melawan kelompok Houthi di Yaman, mengatakan peluru kendali itu menuju kawasan permukiman dan dicegat di atas wilayah Jizan.

"Sejauh ini tak ada korban jiwa atau kerusakan ketika rudal itu dicegat," kata Kolonel Turki al-Maliki. Aramco belum menanggapi permintaan untuk memberi komentar.

Houthi mengatakan serangan rudal atas kerajaan itu dilakukan sebagai balasan atas serangan-serangan udara terhadap Yaman oleh koalisi dukungan Barat tersebut. Saudi memasuki perang Yaman tahun 2015 untuk berusaha memulihkan pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan Arab.

Koalisi itu telah melancarkan ribuan serangan udara di Yaman yang menghantam sekolah, pasar dan rumah sakit. Ratusan orang juga ikut terbunuh walaupun pihaknya menyatakan tidak menyasar warga.

"Koalisi pimpinan Saudi telah menuntaskan pengepungan atas Hodeidah, kota pelabuhan Yaman, dan pembebasan kota itu akan menjadi kunci untuk menemukan penyelesaian bagi negara yang dicabik perang tersebut," kata seorang pejabat Uni Emirat Arab (UAE).

Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE Anwar Gargash di dalam pernyataan yang disiarkan di akun Twitternya pada Jumat (14/9) mengatakan, operasi di Hodeidah berhasil mencapai sasarannya. Hodeidah, yang berada di pantai Laut Merah di bagian barat daya Yaman, memiliki kepentingan strategis sebab kota tersebut adalah gerbang ke luar Sanaa, ibu kota Yaman, yang telah diduduki gerilyawan Al-Houthi.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement